Rasionalisasi Gaji
A
A
A
PALEMBANG - Dipastikan ikut dalam turnamen pramusim QNB League 2015/2016, Sriwijaya FC akan menghitung ulang nilai kontrak pemain. Hal itu dilakukan guna menjaga neraca keuangan klub.
Hal tersebut diutarakan Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid kemarin. Menurutnya, renegosiasi tersebut berdasarkan opsi pemotongan gaji para pemain sebesar 75% (sesuai banderol normal keseluruhan jumlah gaji pemain). “Rencananya memang gaji pemain akan dipotong. Tetapi besarannya setiap pemain berapa (kena potong) masih kami bicarakan,” ujar Faisal.
Faisal menuturkan, kebijakan itu diambil oleh manajemen dengan alasan kompetisi yang diikuti para pemain hanya berlevel turnamen bukan kompetisi top Indonesia seperti QNB League atau ISL. Hal tersebut membuat klub tidak ingin rugi memberikan gaji besar kepada pemain yang hanya mengikuti kompetisi berlabel biasa.
“Rasionalisasi pemotongan gaji sesuai arahan dari RUPS PT Liga Indonesia belum lama ini. Karena setiap klub juga sepakat untuk melakukan upaya serupa. Bahkan, PT Liga Indonesia memberikan saran pemotongan itu sekitar 75%. Namun, sekali lagi saya sampaikan, manajemen belum menentukan berapa besarnya,” tegasnya.
Menurut pria asal Padang ini, kondisi tragis yang dialami pemain tentunya dampak dari gagalnya kompetisi QNB League 2015 bergulir. Demi tetap menjaga keberlangsungan tim, pihaknya terpaksa ikut turnamen pramusim itu dengan mengadakan opsi pemotongan gaji tersebut. “Kita sepakat akhirnya ikut turnamen yang ditawarkan PT Liga itu. Saya harap semua pemain mengerti dengan kondisi ini,” katanya.
Rencananya para pemain sudah kembali menjalani latihan pada hari Senin (18/5) ini. Bahkan, hampir seluruh skuat Laskar Wong Kitomulai terlihat berdatangan ke Mess Pertiwi dari menjalankan masa libur panjangnya.
“Semuanya sudah berkumpul di latihan perdana. Segera setelah semua berkumpul akan kita bicarakan kepada pemain. Atau mungkin akan ada tawarmenawar (nilai kontrak) dengan mereka. Ini yang memang sedang terjadi di persepakbolaan kita. Kami mau bagaimana lagi,” pungkasnya.
Muhammad moeslim
Hal tersebut diutarakan Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid kemarin. Menurutnya, renegosiasi tersebut berdasarkan opsi pemotongan gaji para pemain sebesar 75% (sesuai banderol normal keseluruhan jumlah gaji pemain). “Rencananya memang gaji pemain akan dipotong. Tetapi besarannya setiap pemain berapa (kena potong) masih kami bicarakan,” ujar Faisal.
Faisal menuturkan, kebijakan itu diambil oleh manajemen dengan alasan kompetisi yang diikuti para pemain hanya berlevel turnamen bukan kompetisi top Indonesia seperti QNB League atau ISL. Hal tersebut membuat klub tidak ingin rugi memberikan gaji besar kepada pemain yang hanya mengikuti kompetisi berlabel biasa.
“Rasionalisasi pemotongan gaji sesuai arahan dari RUPS PT Liga Indonesia belum lama ini. Karena setiap klub juga sepakat untuk melakukan upaya serupa. Bahkan, PT Liga Indonesia memberikan saran pemotongan itu sekitar 75%. Namun, sekali lagi saya sampaikan, manajemen belum menentukan berapa besarnya,” tegasnya.
Menurut pria asal Padang ini, kondisi tragis yang dialami pemain tentunya dampak dari gagalnya kompetisi QNB League 2015 bergulir. Demi tetap menjaga keberlangsungan tim, pihaknya terpaksa ikut turnamen pramusim itu dengan mengadakan opsi pemotongan gaji tersebut. “Kita sepakat akhirnya ikut turnamen yang ditawarkan PT Liga itu. Saya harap semua pemain mengerti dengan kondisi ini,” katanya.
Rencananya para pemain sudah kembali menjalani latihan pada hari Senin (18/5) ini. Bahkan, hampir seluruh skuat Laskar Wong Kitomulai terlihat berdatangan ke Mess Pertiwi dari menjalankan masa libur panjangnya.
“Semuanya sudah berkumpul di latihan perdana. Segera setelah semua berkumpul akan kita bicarakan kepada pemain. Atau mungkin akan ada tawarmenawar (nilai kontrak) dengan mereka. Ini yang memang sedang terjadi di persepakbolaan kita. Kami mau bagaimana lagi,” pungkasnya.
Muhammad moeslim
(ftr)