Batang Siap Ekspor Paprika
A
A
A
BATANG - Paprika dan kol ungu Kabupaten Batang siap diekspor. Komoditas sayuran itu merupakan hasil pengembangan petani di Desa Desa Deles, Kecamatan Bawang. “Dua komoditas baru ini sudah siap ekspor ke Singapura.
Secara fisik bentuknya sangat luar biasa, besar, dan utuh,” kata Wakil Bupati Batang Soetadi kemarin. Sebelumnya petani setempat juga telah mampu mencukupi kebutuhan ekspor sayuran, seperti buncis, kentang, lobak, beet. “Hasil pegembangan Kelompok Tani Peni Murni Desa Deles ini bisa dicontoh untuk dikembangkan juga oleh kelompok tani lain. Sebab, ada nilai tambah yang sangat luar biasa bagi kesejahteraan petani,” ungkap Wakil Bupati.
Soetado berharap Dinas Pertanian setempat lebih intens melakukan pendampingan. Sebab, sayuran yang juga organik t “Seperti fukasi harus diperhatikan agar unsur nutrisi sayurannya dan dapat berhasil dengan baik,” ucapnya. Me-nurutnya, Kecamatan Bawang sangat potensial untuk hampir semua jenis tanaman sayuran. Sebab, wilayah ketinggiannya sangat cocok untuk pengembangan palawija dan sayuran.
“Jadi petani harus mau belajar mengembangkan, melakukan inovasi dan pembaharuan lagi dalam bercocok tanam. Potensi yang sudah ada harus benarbenar dimanfaatkan. Kalau kita hanya monoton, akan ketinggalan pasar. Kita harus mencari pasar yang bagus,” tambahnya. Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Peni Murni Nurkholis mengatakan, sebelumnya kelompok tani setempat sudah bisa mencukupi kebutuhan ekspor sayuran jenis buncis, kentang, lobak, dan beet.
Saat ini pihaknya menambah ekspor sayuran jenis paprika dan kol ungu untuk diekspor ke Singapura. “Kami telah mengekspor paprika delapan kali. Lahan tanam 700 meter persegi dapat menghasilkan 1,5 ton. Paprika bisa dipanen 12 kali. Satu kali panen bisa mencapai 800 kg dengan harga per kilogramnya mencapai Rp26.000,” tandasnya.
Prahayuda febrianto
Secara fisik bentuknya sangat luar biasa, besar, dan utuh,” kata Wakil Bupati Batang Soetadi kemarin. Sebelumnya petani setempat juga telah mampu mencukupi kebutuhan ekspor sayuran, seperti buncis, kentang, lobak, beet. “Hasil pegembangan Kelompok Tani Peni Murni Desa Deles ini bisa dicontoh untuk dikembangkan juga oleh kelompok tani lain. Sebab, ada nilai tambah yang sangat luar biasa bagi kesejahteraan petani,” ungkap Wakil Bupati.
Soetado berharap Dinas Pertanian setempat lebih intens melakukan pendampingan. Sebab, sayuran yang juga organik t “Seperti fukasi harus diperhatikan agar unsur nutrisi sayurannya dan dapat berhasil dengan baik,” ucapnya. Me-nurutnya, Kecamatan Bawang sangat potensial untuk hampir semua jenis tanaman sayuran. Sebab, wilayah ketinggiannya sangat cocok untuk pengembangan palawija dan sayuran.
“Jadi petani harus mau belajar mengembangkan, melakukan inovasi dan pembaharuan lagi dalam bercocok tanam. Potensi yang sudah ada harus benarbenar dimanfaatkan. Kalau kita hanya monoton, akan ketinggalan pasar. Kita harus mencari pasar yang bagus,” tambahnya. Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Peni Murni Nurkholis mengatakan, sebelumnya kelompok tani setempat sudah bisa mencukupi kebutuhan ekspor sayuran jenis buncis, kentang, lobak, dan beet.
Saat ini pihaknya menambah ekspor sayuran jenis paprika dan kol ungu untuk diekspor ke Singapura. “Kami telah mengekspor paprika delapan kali. Lahan tanam 700 meter persegi dapat menghasilkan 1,5 ton. Paprika bisa dipanen 12 kali. Satu kali panen bisa mencapai 800 kg dengan harga per kilogramnya mencapai Rp26.000,” tandasnya.
Prahayuda febrianto
(ftr)