Warga Temukan Kawah Baru di Gunung Salak

Jum'at, 15 Mei 2015 - 18:33 WIB
Warga Temukan Kawah...
Warga Temukan Kawah Baru di Gunung Salak
A A A
SUKABUMI - Sebuah tempat yang diduga sebagai kawah ditemukan warga di sekitar hulu sungai di dalam kawasan Gunung Salak. Selama ini gunung tersebut diketahui memiliki tiga kawah, yakni Kawah Ratu, Kawah Cikuluwung Putri, dan Kawah Hirup.

Kawah baru ini pertama kali ditemukan oleh sekelompok warga beserta aparat Desa Pulosari dan Muspika Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi yang tengah menelusuri sumber pencemaran Sungai Cipalasari.

Sejak tiga bulan terakhir ini, aliran Sungai Cipalasari berubah wana menjadi putih dan berbau belerang. Akibatnya, tidak dapat lagi dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan minum, mandi, cuci, dan irigasi petanian.

"Atas hal itulah kami sepakat mencari penyebab tercemarnya sungai. Setelah ditelusuri akhirnya diketahui aroma belerang dan serbuk putih yang mengotori air sungai itu berasal dari sebuah tempat yang diduga sebagai bagian dari kawah Gunung Salak," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kalapanunggal Nusantara Heri kepada wartawan, Jumat (15/5/2015).

Kawasan yang diduga sebagai kawah itu terletak di tepian hulu Sungai Cipalasari yang menjadi bagian dari anak Sungai Cibelegener. Kawasan itu berupa tempat terbuka yang dipenuhi beberapa lubang yang aktif menyemburkan cairan dan asap putih berbau belerang.

Untuk sampai ke lokasi tersebut, warga harus menempuh dengan berjalan kaki selama lima jam dari Desa Pulosari.

"Kami tidak berani mendekati lokasi itu karena khawatir semburannya mengandung gas beracun. Sebab, tanaman yang berada di sekitar tempat itu terlihat mati," tuturnya.

Kepala Desa Pulosari Eko Pujiarto mengungkapkan, temuan ini telah dilaporkan kepada Pemda Kabupaten Sukabumi maupun Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak selaku pengelola kawasan hutan Halimun-Salak.

Eko mengakui, saat ini kekhawatiran warga bertambah atas temuan tempat yang diduga kawah tersebut.

"Warga semakin khawatir, bukan hanya karena tercemarnya aliran sungai saja, tetapi lokasi tempat yang diduga kawah itu berada tidak jauh dari kaki gunung. Kami harap pemerintah daerah maupun Balai Taman Nasional segera menindaklanjuti temuan itu agar tidak ada lagi kekhawatiran warga," tegasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0838 seconds (0.1#10.140)