Pernikahan Dibatalkan, Gadis Hamil Tujuh Bulan Meradang

Kamis, 14 Mei 2015 - 18:00 WIB
Pernikahan Dibatalkan, Gadis Hamil Tujuh Bulan Meradang
Pernikahan Dibatalkan, Gadis Hamil Tujuh Bulan Meradang
A A A
MANADO - Atas nama cinta, Bs (19) rela menyerahkan kegadisannya kepada sang kekasih, Leo (17), yang masih seorang pelajar SMK di Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.

Benih-benih cinta yang ditanam Leo pun akhirnya tumbuh menjadi janin hingga usia tujuh bulan di perut Bs. Tak mau menanggung malu, Bs pun menuntut janji Leo yang mengatakan akan bertanggungjawab saat merenggut kegadisannya.

Gayung bersambut, meski masih belia dan berstatus pelajar, ternyata Leo seorang pemuda yang pantang lari dari tanggung jawab.

Alhasil usai menceritakan kepada kedua orang tuanya, dengan pasrah yang mungkin tak rela, orang tua Leo pun berjanji menikahkan mereka pada 8 April 2015 lalu.

Bahkan untuk mempertegas, sempat dibuat perjanjian pada 11 Maret 2015 oleh ibu kandung Leo dengan orang tua Bs, jika Leo bakal menikahi Bs.

Namun tiada angin dan tiada hujan, beberapa hari jelang pernikahan, tiba-tiba ibu Leo membatalkannya dan malah memberi kompensasi Rp250.000 kepada keluraga Bs.

Tak ayal orang tua Bs pun meradang. Tak terima dengan ulah keluarga Leo, maka jalur hukum pun ditempuh dengan melaporkan ke Mapolresta Manado.

"Kami tidak tahu apa alasan ibu Leo berubah pikiran. Fatalnya lagi, dia hanya memberikan kami uang Rp250.000 sebagai bentuk pertanggungjawaban, tapi uang itu tidak saya terima," jelas Sl (42) ibu korban Bs.

Dikatakan, sebelum Bs hamil, keluarganya dan keluarga Leo tidak pernah ada masalah, dan merestui hubungan mereka." Saat anak saya hamil, ibu pelaku tiba-tiba berubah drastis," terangnya.

Leo kata ibu korban adalah pribadi yang baik, sopan, dan santun. Demikian juga sikap Bs ke ibu Leo.

"Mereka berdua ini sebenarnya tidak ada masalah, cuma ibu pelaku yang tidak merestui. Padahal saat itu (8 April) jika jadi, kami sudah menikahkan mereka di catatan sipil. Masalah pesta biar belakangan, tidak ada pun tak masalah," ungkapnya.

Sementara Bunga mengaku, pertama kali direnggut kegadisannya oleh Leo pada September 2014 di rumah Leo. Namun baru mengetahui dirinya hamil pada awal 2015.

"Saat kami melakukan saya sempat menolak, tapi kata Leo siap bertanggungjawab jika terjadi apa-apa (hamil). Dan awal 2015, saya sudah tidak pernah datang bulan, saat diperiksa ternyata saya sudah hamil tiga bulan. Hal itu saya tanyakan pada Leo dan dia sangat senang," aku korban.

Bunga berharap, hati ibu Leo bisa luluh dan segera merestui hubungan mereka, agar anak tak berdosa itu lahir dengan kasih sayang dan kehadiran kedua orangtua.

"Semoga ibu Leo dapat mengerti kami. Kasihan anak kami jika lahir tanpa ayah. Masalah Leo mau lanjut sekolah tidak masalah, yang penting kami dinikahkan dulu, sebab rezeki itu sudah diatur oleh yang kuasa," kata korban.

Kasubag Humas AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, ibu korban sudah datang melapor, korban juga sudah memberikan keterangan."Dalam hal ini hanya orangtua lelaki yang belum memberikan restu. Perkembangan kasusnya kita lihat saja nanti," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5609 seconds (0.1#10.140)