Kenapa Baru Sekarang Bos
A
A
A
PALEMBANG - Penasaran masih menyelimuti hati ratusan warga Tegal Binangun, pascapemerintah Provinsi Sumsel menyatakan wilayah mereka masuk ke Kabupaten Banyuasin.
Saking penasarannya dan kecewa, warga kemarin kembali menggelar demo di perbatasan tugu masuk ke wilayah Tegal Binangun, Kelurahan Plaju Darat. Dari pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, mena rik nya saat berunjuk rasa, warga ber teriak seraya menyapa pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Tegal Binangun.
“Ayo, selamat datang di Tegal Binangun Kota Palembang, bukan Banyuasin,” kata seorang pengunjuk rasa sambil membentangkan spanduk seraya meminta dukungan pengendara yang melintas terkait perjuang an warga Tegal Binangun. Warga Plaju Darat, Buang Mo no, 40, mengatakan, aksi unjuk rasa ini murni keinginan warga yang memperjuangkan agar wilayahnya masuk Palembang. Sebab, sesuai pernyataan banyak pihak bahwa Tegal Binangun masuk Banyuasin sesuai PP 23/1988.
Padahal, kata dia, warga sudah tahu isi sebenarnya dalam PP 23/1988 tersebut. “Dalam PP itu jelasnya, Plaju Darat tidak masuk Banyuasin. Namun, masuk Kota Palembang. Hal ini berdasarkan Pasal 5 yang menjelaskan bahwa Plaju Darat memang masuk Palembang. Kami minta pen je la san - nya, sebab dalam hal ini banyak pihak sudah keliru,” ujarnya. Ketua Forum Masyarakat Pla ju Darat Bersatu, Daryono, 45 menambahkan, dia sangat kecewa dengan banyak pihak ka rena belum serius memperjuangkan wilayah mereka masuk Kota Palembang.
“Kenapa baru sekarang sibuk. Sebab, sejak tahun 1988 kami tidak diurus. Okelah waktu itu masuk ma suk Musi Banyuasin. Nah, se telah tahun 2002 resmi jadi Kabupaten Banyuasin, me nga pa tidak diurus waktu itu. Ini kan tidak konsekuen,” te gas nya. sierra syailendra
PDIP Uji Kelayakan Balon
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto berpidato saat membuka secara resmi pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan bakal calon kepala daerah dari PDIP untuk Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, dan Bengkulu, di Hotel Aston Palembang, kemarin.
PALEMBANG– PDIP menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap sejumlah bakal calon kepala daerah (Balonkada) pada pilkada serentak untuk tiga provinsi sekaligus di Palembang, kemarin.
Sebanyak 120 orang balon gubernur, bupati, dan wali kota yang akan bertarung pada pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung, diuji oleh tim dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Kantor DPD PDIP Provinsi Sumsel, Jalan Basuki Rahmat, Palembang.
Pelaksanaan fit and proper test(uji kelayakan dan kepatutan) digelar dalam rangka memaksimalkan proses pemenangan partai berlambang banteng moncong putih ini, pada pilkada serentak 9 Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka secara resmi pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan di Hotel Aston Palembang kemarin, menyatakan, pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan itu sendiri pada dasarnya, dilakukan pihaknya dalam rangka mencari figur pemimpin di tingkatan daerah yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat, dan mampu mengawal segenap program pemerintah jika terpilih nantinya.
“Ini tahap pertama proses penyaringan, nantinya bakal calon ke pala daerah akan menyampaikan komitmen dan motivasi yang tinggi, yang menjadi landasan dasarnya untuk maju sebagai kepala daerahpada pilkadaini,” kataHasto. Menurutnya, PDIP memastikan seluruh jajaran partai bergotong royong untuk memenangkan proses pilkada. Sebab, pelaksanaan pemilu melibatkan rakyat dan partai politik. PDIP sendiri imbuhnya, akan memanfaatkan momentum tersebut, untuk menggerakkan seluruh mesin partai agar menyatu dengan rakyat.
“Rakyat merupakan unsur yang penting, karena merekalah yang akan menentukan pemimpin terbaiknya dan tugas PDIP sebagai partai politik untuk menyelami dan memilah pemimpin terbaik, mengakar, dan menjalankan misi kerakyatan,” paparnya.
Meski enggan mengungkapkan target kemenangan pada pelaksanaan pilkada serentak, khususnya di tujuh kabupaten di Sumsel mendatang, Hasto menilai, proses perjuangan dalam rangka memenangkan pilkada, dilakukan untuk merealisasikan program pemerintah pusat yang diusung PDIP. “Target tidak dapat disampaikan kepublik, tapi yang akan ditampilkan yakni kemenangan PDIP bersama partai politik pengusung lainnya. Kami pastikan akan mampu meningkatkan efektivitas pemerintahan, dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPD PDIP Giri Ramanda Kiemas mengungkapkan, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan balonkada dari PDIP ini memang sengaja dilaksanakan di Kota Palembang mengingat efisiensi dan faktor kedekatan per wilayah. Tahapan pertama uji kelayakan dan kepatutan tersebut, merupakan tahap awal seleksi dari balonkada yang sudah mendaftar ke PDIP. “Intinya ini adalah tahap awal, dan para calon akan mendapatkan uji kelayakan dan kepatutan sebelum bertarung pada pilkada,” kata Giri.
Menurut dia, untuk Sumsel sendiri DPD dan DPC PDIP telah melaksanakan penjaringan tahap awal sejak beberapa waktu lalu. ”Saat ini masih dalam proses selanjutnya, yang pasti untuk pilkada di Sumsel balon kepala daerah sangat antusias mendaftar ke PDIP,” ungkapnya. Sementara itu, dari sekian banyak balonkada yang mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan di PDIP kemarin, terdapat nama Bupati Musi Rawas (Mura) Ridwan Mukti yang turut sebagai salah satu bakal calon gubernur (balongub) pada pelaksanaan pilkada gubernur (pilgub) Beng kulu mendatang.
Politisi Golkar yang telah dua periode ini menjabat Bupati Mura tersebut mengungkapkan, dirinya mengikuti seleksi dan mendaftar sebagai balonkada di PDIP agar memenuhi syarat pendaftaran bagi balon kepala daerah dari jalur politik. “Kita ikuti mekanisme di PDIP, sebab syarat untuk maju pada pilgub Bengkulu minimal didukung sembilan kursi. Sementara, saya baru dapat dukungan dari PKP (4 kursi), Hanura (2 kursi), dan PKPI (1 kursi). Sekarang, mencari par tai pendukung lain selain Golkar, namun kita berusaha dapat duku ngan PDIP juga,” kata Ridwan Mukti.
Pengurus DPP Partai Golkar dari kubu Agung Laksono ini menegaskan, dirinya berusaha mencari dukungan sebanyak-banyaknya dari partai politik khususnya partai pengusa agar bisa mengamankan posisinya dalam pertarungan pilgub Bengkulu mendatang. “Golkar kondisi sekarang baru buka pendaftaran, dan dari kubu Agung Laksono baru buka pada 13 Mei nanti,” jelas dia. Ridwan Mukti mengakui, PDIP adalah partai prioritas yang dapat membawa kemenangan bagi dirinya dalam pilkada serentak.
“Saya lihat PDIP bukan partai alternatif, tetapi saya melihat Pro vinsi Bengkulu adalah provinsi tertingggal, maka kita harus punya kebijakan terobosan, dan kebijakan terobosan itu perlu didukung parpol-parpol penguasa,” pungkas dia.
Muhammad uzair
Saking penasarannya dan kecewa, warga kemarin kembali menggelar demo di perbatasan tugu masuk ke wilayah Tegal Binangun, Kelurahan Plaju Darat. Dari pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, mena rik nya saat berunjuk rasa, warga ber teriak seraya menyapa pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Tegal Binangun.
“Ayo, selamat datang di Tegal Binangun Kota Palembang, bukan Banyuasin,” kata seorang pengunjuk rasa sambil membentangkan spanduk seraya meminta dukungan pengendara yang melintas terkait perjuang an warga Tegal Binangun. Warga Plaju Darat, Buang Mo no, 40, mengatakan, aksi unjuk rasa ini murni keinginan warga yang memperjuangkan agar wilayahnya masuk Palembang. Sebab, sesuai pernyataan banyak pihak bahwa Tegal Binangun masuk Banyuasin sesuai PP 23/1988.
Padahal, kata dia, warga sudah tahu isi sebenarnya dalam PP 23/1988 tersebut. “Dalam PP itu jelasnya, Plaju Darat tidak masuk Banyuasin. Namun, masuk Kota Palembang. Hal ini berdasarkan Pasal 5 yang menjelaskan bahwa Plaju Darat memang masuk Palembang. Kami minta pen je la san - nya, sebab dalam hal ini banyak pihak sudah keliru,” ujarnya. Ketua Forum Masyarakat Pla ju Darat Bersatu, Daryono, 45 menambahkan, dia sangat kecewa dengan banyak pihak ka rena belum serius memperjuangkan wilayah mereka masuk Kota Palembang.
“Kenapa baru sekarang sibuk. Sebab, sejak tahun 1988 kami tidak diurus. Okelah waktu itu masuk ma suk Musi Banyuasin. Nah, se telah tahun 2002 resmi jadi Kabupaten Banyuasin, me nga pa tidak diurus waktu itu. Ini kan tidak konsekuen,” te gas nya. sierra syailendra
PDIP Uji Kelayakan Balon
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto berpidato saat membuka secara resmi pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan bakal calon kepala daerah dari PDIP untuk Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, dan Bengkulu, di Hotel Aston Palembang, kemarin.
PALEMBANG– PDIP menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap sejumlah bakal calon kepala daerah (Balonkada) pada pilkada serentak untuk tiga provinsi sekaligus di Palembang, kemarin.
Sebanyak 120 orang balon gubernur, bupati, dan wali kota yang akan bertarung pada pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung, diuji oleh tim dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Kantor DPD PDIP Provinsi Sumsel, Jalan Basuki Rahmat, Palembang.
Pelaksanaan fit and proper test(uji kelayakan dan kepatutan) digelar dalam rangka memaksimalkan proses pemenangan partai berlambang banteng moncong putih ini, pada pilkada serentak 9 Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka secara resmi pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan di Hotel Aston Palembang kemarin, menyatakan, pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan itu sendiri pada dasarnya, dilakukan pihaknya dalam rangka mencari figur pemimpin di tingkatan daerah yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat, dan mampu mengawal segenap program pemerintah jika terpilih nantinya.
“Ini tahap pertama proses penyaringan, nantinya bakal calon ke pala daerah akan menyampaikan komitmen dan motivasi yang tinggi, yang menjadi landasan dasarnya untuk maju sebagai kepala daerahpada pilkadaini,” kataHasto. Menurutnya, PDIP memastikan seluruh jajaran partai bergotong royong untuk memenangkan proses pilkada. Sebab, pelaksanaan pemilu melibatkan rakyat dan partai politik. PDIP sendiri imbuhnya, akan memanfaatkan momentum tersebut, untuk menggerakkan seluruh mesin partai agar menyatu dengan rakyat.
“Rakyat merupakan unsur yang penting, karena merekalah yang akan menentukan pemimpin terbaiknya dan tugas PDIP sebagai partai politik untuk menyelami dan memilah pemimpin terbaik, mengakar, dan menjalankan misi kerakyatan,” paparnya.
Meski enggan mengungkapkan target kemenangan pada pelaksanaan pilkada serentak, khususnya di tujuh kabupaten di Sumsel mendatang, Hasto menilai, proses perjuangan dalam rangka memenangkan pilkada, dilakukan untuk merealisasikan program pemerintah pusat yang diusung PDIP. “Target tidak dapat disampaikan kepublik, tapi yang akan ditampilkan yakni kemenangan PDIP bersama partai politik pengusung lainnya. Kami pastikan akan mampu meningkatkan efektivitas pemerintahan, dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPD PDIP Giri Ramanda Kiemas mengungkapkan, pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan balonkada dari PDIP ini memang sengaja dilaksanakan di Kota Palembang mengingat efisiensi dan faktor kedekatan per wilayah. Tahapan pertama uji kelayakan dan kepatutan tersebut, merupakan tahap awal seleksi dari balonkada yang sudah mendaftar ke PDIP. “Intinya ini adalah tahap awal, dan para calon akan mendapatkan uji kelayakan dan kepatutan sebelum bertarung pada pilkada,” kata Giri.
Menurut dia, untuk Sumsel sendiri DPD dan DPC PDIP telah melaksanakan penjaringan tahap awal sejak beberapa waktu lalu. ”Saat ini masih dalam proses selanjutnya, yang pasti untuk pilkada di Sumsel balon kepala daerah sangat antusias mendaftar ke PDIP,” ungkapnya. Sementara itu, dari sekian banyak balonkada yang mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan di PDIP kemarin, terdapat nama Bupati Musi Rawas (Mura) Ridwan Mukti yang turut sebagai salah satu bakal calon gubernur (balongub) pada pelaksanaan pilkada gubernur (pilgub) Beng kulu mendatang.
Politisi Golkar yang telah dua periode ini menjabat Bupati Mura tersebut mengungkapkan, dirinya mengikuti seleksi dan mendaftar sebagai balonkada di PDIP agar memenuhi syarat pendaftaran bagi balon kepala daerah dari jalur politik. “Kita ikuti mekanisme di PDIP, sebab syarat untuk maju pada pilgub Bengkulu minimal didukung sembilan kursi. Sementara, saya baru dapat dukungan dari PKP (4 kursi), Hanura (2 kursi), dan PKPI (1 kursi). Sekarang, mencari par tai pendukung lain selain Golkar, namun kita berusaha dapat duku ngan PDIP juga,” kata Ridwan Mukti.
Pengurus DPP Partai Golkar dari kubu Agung Laksono ini menegaskan, dirinya berusaha mencari dukungan sebanyak-banyaknya dari partai politik khususnya partai pengusa agar bisa mengamankan posisinya dalam pertarungan pilgub Bengkulu mendatang. “Golkar kondisi sekarang baru buka pendaftaran, dan dari kubu Agung Laksono baru buka pada 13 Mei nanti,” jelas dia. Ridwan Mukti mengakui, PDIP adalah partai prioritas yang dapat membawa kemenangan bagi dirinya dalam pilkada serentak.
“Saya lihat PDIP bukan partai alternatif, tetapi saya melihat Pro vinsi Bengkulu adalah provinsi tertingggal, maka kita harus punya kebijakan terobosan, dan kebijakan terobosan itu perlu didukung parpol-parpol penguasa,” pungkas dia.
Muhammad uzair
(ars)