Emil Mundur dari Tim Transisi
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akhirnya memilih mundur dari tim tran sisi penyelamatan sepak bola ben tukan Menteri Pemuda Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi. Keputusan itu diambil lantaran banyak urusan Kota Bandung yang tidak dapat di ting galkan.
“Melihat situasi (banyaknya tugas Wali Kota), kelihatannya tidak pas dalam bentuk tim tran sisi. Setelah dipelajari kalau masuk administrasi, tim transisi kelihatannya akan banyak menyita waktu. Jadi belum memungkinkan,” kata Ridwan saat ditemui di kawasan Cicadas, kemarin. Emil menjadi orang keempat yang menyatakan mundur dari tim transisi. Tiga sebelumnya adalah, Velix Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), dan Farid Husain (Ketua PMI, mantan juru runding soal Aceh di Helsinki, Swedia).
Walau menyatakan mundur, Emil tetap berkomitmen untuk membantu jika dimintai pendangan untuk perbaikan pengelolaan sepak bola Indonesia. “Komitmen saya untuk ikut membantu reformasi se pak bola itu tetap tinggi.” “Jadi ka lau dibutuhkan sesekali dan ti dak menganggu saya sebagai wali kota, saya tidak ada ma salah,” ujar dia. Emil mengemukakan, sangat mendukung reformasi sepak bola yang akan dilakukan Menpora. Menurut dia, jika tim transisi membawa perubahan ke arah lebih baik, tentu harus didukung.
Sudah menjadi rahasia umum PSSI hingga saat ini masih belum bekerja seperti yang diharapkan. Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bimbang untuk ikut ber kontribusi dalam tim transisi bersama 16 tokoh lainnya. Pada Jum at (8/5), Menpora Imam Nah rawi mengumumkan nama sejumlah tokoh yang masuk tim transisi. Tim ini secara umum bertugas menjalankan tugas dan wewenang PSSI yang telah di bekukan, sampai terbentuknya pengurus baru.
Selain Emil, 16 tokoh yang di tunjuk Menpora Imam Nahrawi antara lain, FX Hadi Rudiatmo (Wali Kota Solo), Lo de - wijk F Paulus (mantan Danjen Kopassus), Edy Rumpoko (Wali Kota Batu), Ricky Yacobi (mantan pemain timnas Indonesia), dan Bibit Samad Rianto (mantan wakil ketua KPK).
Selanjutnya, Darmin Nasution (mantan Gubernus BI), Chep py T Wartono (anggota DPR dari PDIP), Tommy Kurnia wan (politisi PKB), Iwan Lukminto (pengusaha), Francis Wanandi (pengusaha), Saut H Sirait (mantan Bawaslu), Andre Darwis (owner Kaskus), Farid Husaini (mantan pengusus PSM Makassar), Zuhairi Misrawi (politisi PDIP), Diaz Faizal Malik Hendropriyono (Komisaris Telkomsel), dan Velix W Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY bidang Pembangun an dan Otonomi Daerah). Sebagai respons atas penunjukkan dirinya masuk tim transisi, Emil mengumpulkan sejumlah tokoh sepak bola Kota Bandung hingga wartawan olah raga senior di Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalam Kaum, untuk dimintai pen da pat dan menjelaskan masalah ter kait isu ini.
“Ternyata Ini ba nyak yang sifatnya politis juga pada sebagian aspek. Saya kira kurang pas kalau mungkin saya ada disana (tim transisi),” ungkap dia.
Mohamad solehudin
“Melihat situasi (banyaknya tugas Wali Kota), kelihatannya tidak pas dalam bentuk tim tran sisi. Setelah dipelajari kalau masuk administrasi, tim transisi kelihatannya akan banyak menyita waktu. Jadi belum memungkinkan,” kata Ridwan saat ditemui di kawasan Cicadas, kemarin. Emil menjadi orang keempat yang menyatakan mundur dari tim transisi. Tiga sebelumnya adalah, Velix Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), dan Farid Husain (Ketua PMI, mantan juru runding soal Aceh di Helsinki, Swedia).
Walau menyatakan mundur, Emil tetap berkomitmen untuk membantu jika dimintai pendangan untuk perbaikan pengelolaan sepak bola Indonesia. “Komitmen saya untuk ikut membantu reformasi se pak bola itu tetap tinggi.” “Jadi ka lau dibutuhkan sesekali dan ti dak menganggu saya sebagai wali kota, saya tidak ada ma salah,” ujar dia. Emil mengemukakan, sangat mendukung reformasi sepak bola yang akan dilakukan Menpora. Menurut dia, jika tim transisi membawa perubahan ke arah lebih baik, tentu harus didukung.
Sudah menjadi rahasia umum PSSI hingga saat ini masih belum bekerja seperti yang diharapkan. Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bimbang untuk ikut ber kontribusi dalam tim transisi bersama 16 tokoh lainnya. Pada Jum at (8/5), Menpora Imam Nah rawi mengumumkan nama sejumlah tokoh yang masuk tim transisi. Tim ini secara umum bertugas menjalankan tugas dan wewenang PSSI yang telah di bekukan, sampai terbentuknya pengurus baru.
Selain Emil, 16 tokoh yang di tunjuk Menpora Imam Nahrawi antara lain, FX Hadi Rudiatmo (Wali Kota Solo), Lo de - wijk F Paulus (mantan Danjen Kopassus), Edy Rumpoko (Wali Kota Batu), Ricky Yacobi (mantan pemain timnas Indonesia), dan Bibit Samad Rianto (mantan wakil ketua KPK).
Selanjutnya, Darmin Nasution (mantan Gubernus BI), Chep py T Wartono (anggota DPR dari PDIP), Tommy Kurnia wan (politisi PKB), Iwan Lukminto (pengusaha), Francis Wanandi (pengusaha), Saut H Sirait (mantan Bawaslu), Andre Darwis (owner Kaskus), Farid Husaini (mantan pengusus PSM Makassar), Zuhairi Misrawi (politisi PDIP), Diaz Faizal Malik Hendropriyono (Komisaris Telkomsel), dan Velix W Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY bidang Pembangun an dan Otonomi Daerah). Sebagai respons atas penunjukkan dirinya masuk tim transisi, Emil mengumpulkan sejumlah tokoh sepak bola Kota Bandung hingga wartawan olah raga senior di Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalam Kaum, untuk dimintai pen da pat dan menjelaskan masalah ter kait isu ini.
“Ternyata Ini ba nyak yang sifatnya politis juga pada sebagian aspek. Saya kira kurang pas kalau mungkin saya ada disana (tim transisi),” ungkap dia.
Mohamad solehudin
(ars)