Tabrakan Beruntun, Enam Tewas

Rabu, 13 Mei 2015 - 08:40 WIB
Tabrakan Beruntun, Enam Tewas
Tabrakan Beruntun, Enam Tewas
A A A
KARAWANG - Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Cikampek KM 51 + 700, tepatnya di Kampung Rumambe Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, sekitar pukul 05.30 WIB kemarin.

Akibat kecelakaan ini, enam orang tewas di lokasi kejadian, 23 menderita luka berat dan ringan. Peristiwa nahas itu ter jadi, ketika bus Bina Transport jurusan Bandung-Bekasi nopol B 7554 YJ dengan kecepatan tinggi melaju di jalan Tol Ci kam pek. Tepat di KM 51+700, bus hendak menyalip truk tronton B 9138 UYU yang melaju pelan di depannya. Lantaran mengantuk, sopir truk kurang konsentrasi sehingga bus menabrak bagian beakang tronton.

Akibat bantaman keras dari belakang, tron ton kemudian menabrak truk trailler PT Tangguh Logistik indo B 9461 UEL. Selanjutnya, truk traillermenabrak colt diesel pikap G 1882 CA. Setelah tabrakan terjadi, posisi bus tertimpa ba dan truk tronton. Sementara, mobil colt diesel tergencet antara truk traillerdan tronton. Keenam jenazah korban kecelakaan ini di bawa petugas PT Jasa Marga ke kamar mayat RSUD Karawang.

Begitu pun 23 korban luka berat dan ringan menjalani perawatan intensif di RS Rosela dan RSUD Karawang. Korban luka-luka paling banyak dirawat di RSUD Karawang mencapai 21 orang. Saksi mata, Idris, warga Patok Beusi, Kabupaten Su bang mengatakan, saat itu penum pang bus Bina Transport sudah penuh penum pang. Namun pengemudi bus masih saja menaikkan penumpang hingga memasuki ruas Tol Cikampek. Saat memasuki Tol Ci - kampek menjelang pagi.

Menurut dia, sejak masuk tol, sopir bus melajukan kendaraannya de ngan kecepatan tinggi. Saat bus melaju kencang dari Rest Area 52 Karawang, bus hendak menyalip truk yang ada di depannya. Namun, sopir yang diduga mengantuk, tidak bisa me ngendalikan kecepatan se hingga menabrak bak truk tronton di depannya. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan hingga melibatkan tiga kendaraan lain di depan bus.

“Waktu itu hampir semua pe numpang sedang tertidur. Posisi saya waktu itu duduk di belakang hingga hanya men de - rita luka ringan. Sedang yang du duk di depan itu lukanya sangat parah. Saya tidak tahu apa - kah mereka selamat atau meninggal,” kata Idris seusai di periksa tim medis RSUD kepada KORAN SINDO, kemarin. Proses evakuasi kecelakaan ini berlangsung hampir empat jam lamanya.

Petu gas Jasa Marga dan kepolisian mem bawa para korban ke RSUD Karawang. Petugas mengerahkan lima unit mobil ambulans dan ken da raan polisi untuk mengevakuasi korban. Sejumlah korban dibaringkan di tepi jalan se be lum dievakuasi ke rumah sa kit. Kemacetan di sekitar lokasi kejadian membuat proses eva kua si sedikit terhambat. Agar kemacetan tak makin parah, pe tugas melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup.

Sopir Mengantuk

Kapolres Karawang AKBP Dady Hartadi mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, diduga sopir bus Bina Transport dalam keadaan mengantuk sehingga melakukan kelalaian saat hendak menyalip truk yang melaju di depannya. Akibatnya truk tronton yang sedang berjalan pelan terseret lalu menabrak traillerdan colt dieselpikap.

”Dugaan sementara dari keterangan sejumlah saksi supir bus ini mengantuk sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Namun untuk lebih pasti, kami masih akan me lakukan olah TKP untuk menge tahui kejadian yang sebenarnya.” Kata Daddy kepada wartawan. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar Kombes Pol Djoko Rudi mengatakan, kerugian materi akibat kecelakaan ini, Bus Bina Transport mengalami rusak berat di bagian kanan depan, sedangkan truk tronton rusak berat di bagian bak dan depan. Selanjutnya, em pat kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Mapolres Karawang.

“Truk trailler PT Tangguh Logistikindo rusak berat di bagian bak belakang dan depan. Begitu juga colt diesel,” kata Djoko. Kepala Cabang PT Jasa Raharja Jabar R Edy S me ngatakan, semua korban meninggal dunia dan luka-luka dijamin PT Jasa Raharja. “Santunan untuk korban meninggal masing-masing Rp25 juta dan luka-luka maksimal Rp10 juta,” kata Edy. Untuk biaya perawatan korban luka-luka di RSUD Karawang dan RS Rosela akan di bahas olah PT Jasa Raharja Jabar dan pihak rumah sakit.

“Santunan bagi korban meninggal dunia segera dibayarkan paling lambat Rabu 13 Mei 2015 kepada enam ahli waris,” tutur dia. Sementara itu, suasana haru meliputi kamar jenazah RSUD Karawang, saat keluarga korban datang mengambil jenazah. Para keluarga korban tewas ini meminta agar pihak RSUD dan kepolisian meminta proses pemulangan jenazah tidak di persulit sehingga bisa lebih cepat dimakamkan.

Hal serupa tampak di ruang unit gawat darurat (UGD) ketika keluarga korban luka-luka datang RSUD. Sebagian para korban luka ini dalam kondisi kritis dan masih dalam perawat an intesif petugas medis rumah sakit.

Nilakusuma/ agie permadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3204 seconds (0.1#10.140)