Pemerintah Pusat Turun Tangan

Selasa, 12 Mei 2015 - 12:06 WIB
Pemerintah Pusat Turun Tangan
Pemerintah Pusat Turun Tangan
A A A
Musibah kebakaran Pasar Johar akan menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Johar kemarin menyatakan, pemerintah telah menyiapkan program, baik jangka pendek maupun jangka panjang, untuk mengatasi dampak kebakaran.

“Untuk program jangka pendek, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik gubernur maupun wali kota, untuk menyediakan lokasi pasar darurat.” “Hal ini penting agar suplai kebutuhan pokok masyarakat terjamin mengingat saat ini mendekati puasa dan Lebaran,” katanya. Sementara untuk program jangka panjang, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gobel mengungkapkan, selain Pasar Johar, banyak pasar lain di Indonesia mengalami nasib serupa.

“Yang jelas untuk jangka panjang kami akan merevitalisasi pasar ini. Terkait anggaran, kami belum bisa menyebutkan. Masih harus dibahas lebih lanjut karena itu menyangkut APBN,” ujarnya. Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku akan menjamin ketersediaan bahan pangan di Kota Semarang. Dia menjamin tidak ada kelangkaan bahan pangan meskipun Pasar Johar yang merupakan pasar induk di Kota Semarang terbakar.

“Stok pangan di Jateng cukup, saya jamin tidak ada masyarakat yang kesulitan mencari bahan pangan meskipun Pasar Johar terbakar. Akan kami lakukan penga was an untuk mengantisipasi hal itu,” ujarnya. Pantauan KORAN SINDO di lapangan, beberapa titik api masih terlihat di lokasi Pasar Johar. Puluhan petugas pemadam kebakaran juga masih sib uk memadamkan secara berka la.

Meski begitu ratusan pedagang tetap nekat memasuki lo kasi Pasar Johar untuk mencari sisasisa barang yang mung kin bisa diselamatkan. Padahal api masih terlihat di beberapa titik dan asap tebal masih menyelimuti lokasi itu. Tak hanya itu, puing-puing atap serta beton yang terbakar juga rawan am brol dan menimpa para pedagang.

Seperti yang dilakukan Sulardi, 55, pedagang bawang putih. Dia nekat masuk ke dalam pasar untuk mengais sisa bawang putih yang masih bisa diselamatkan. Dibantu beberapa karyawannya, warga Anjas moro Semarang Barat itu nekat memasuki kios meskipun asap masih keluar dari dalam kiosnya yang hangus terbakar. “Ini terpaksa untuk mencari ba wang yang masih bisa diselamatkan. Meski sedikit, tapi lumayan masih bisa dijual untuk mengurangi kerugian akibat musibah ini,” ujarnya.

Saat musibah kebakaran terjadi, Sulardi mengaku memiliki bawang putih di kiosnya sekitar 50 ton. Namun setelah musibah itu terjadi, saat ini tak lebih dari 20% bawang putih miliknya yang bisa diselamatkan. “Ini di pilih mana dan yang masih ba gus diambil untuk dijual. Mes kipun pasti harganya murah. Kalau sebelumnya bawang saya jual Rp14.500 per kilogram, ini mungkin hanya laku Rp4.000 hingga Rp5.000 saja,” ucapnya.

Titik Api Muncul dari Kios Pada Suka

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri Cabang Semarang meng - ambil sejumlah sampel dari Pasar Johar, mulai dari Kwh meter listrik berikut MCB, aneka kabel, steker, sisa motor kipas angin, hingga abu. Penyelidikan itu dipusatkan di kios Pada Suka yang lokasinya di sisi timur pasar. Titik api diduga muncul dari kios itu dikuatkan dari keterangan dua saksi yang diperiksa Polrestabes Semarang.

Tim bekerja sekitar 2 jam mulai dari pukul 11.00 hingga pukul 13.00 WIB, dipimpin langsung Kepala Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Kombes Pol Setiani Dwi Astuti. “Kami sudah selesai memeriksa TKP. Sekarang tinggal penyelidikan untuk pembuktian secara ilmiah penyebab kebakaran. Secepatnya bisa jadi hasilnya. Satu sampai dua hari bisa selesai, tidak sampai seminggu,” ungkap Dwi Astuti, kemarin.

Dia menjelaskan, sampel ter sebut akan periksa dengan alat GCMS (Gas Chro ma to graphy Mass Spectrometer). “Ini pembuktian secara ilmiah. Kami melakukan scientific identification ,” katanya. Dwi Astuti tak ingin berspekulasi penyebab terjadi kebakaran itu. Walaupun muncul dugaan dari pemeriksaan saksisaksi kebakaran karena korsleting arus listrik, namun pembuktian ilmiah harus dilakukan.

Ini agar hasil penyelidikan bisa akurat dan dipertanggungjawabkan. Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin menyebutkan, dari pemeriksaan awal titik api muncul dari kios Pada Suka yang lokasinya di lantai 2. “Hal itu berdasarkan keterangan pemilik kios dan penjaga pasar,” ungkapnya. Di sisi lain, para pedagang korban kebakaran di Pasar Johar kemarin mengapling badan Jalan Agus Salim depan Pasar Johar.

Beberapa perempuan dan laki-laki menandai jalan dengan peralatan seadanya, mulai dari kayu, potongan besi, meja, hingga kursi. Mereka kemudian dibubarkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang yang berjaga di sana. “Kenapa dikapling-kapling. Api saja belum padam, jalan ini untuk lewat pemadam kebakaran,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang Kusnandar. Robert, 64, pedagang tas di Pasar Yaik Permai, menyebut kapling-kapling itu inisiatif pedagang sendiri. “Karena mereka ingin tetap berjualan di sini. Memang keputusan dari pemerintah belum ada,” ujarnya.

Bangunan Pasar Johar Harus Dipertahankan

Dosen Teknik Sipil Universitas 17 Agustus Semarang, Bambang Wuryanto menga takan, meski terbakar bangunan Pasar Johar masih bisa dipertahankan. Saat ini yang harus dilakukan adalah mengecek kekuatan beton di pasar tersebut setelah kebakaran. “Harus dilakukan pengecekan melalui laboratorium untuk mengetahui kadar pengurangan beton akibat musibah kebakaran itu.

Kalau kekuatan tekan beton masih K225, saya rasa masih bisa dipertahankan,” katanya. Bambang mengatakan, jika api yang membakar Pasar Johar dipastikan akan berdampak pada kekuatan struktur bangunan. Namun untuk mempertahankannya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menambah pada struktur bangunan sebagai penguat.

“Dapat dilakukan penambahan kekuatan di beberapa lokasi. Tentu penambahan harus dilakukan dengan teknik arsitektur tinggi agar tidak terlihat dan tidak mengurangi keotentikan bangunan,” ujarnya. Bangunan Pasar Johar yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya (BCB) me mang harus tetap dipertahankan.

Pemkot Semarang diminta untuk berusaha sekuat tenaga agar bangunan peninggalan Belanda itu tetap lestari. “Bagaimanapun caranya, kami harap pemerintah tetap mempertahankan bangunan Pasar Johar. Soalnya bangunan ini memiliki nilai sejarah dan sosial sangat tinggi,” ujar Ketua Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Kota Semarang, Rukardi.

Andika prabowo/ eka setiawan/ m abduh
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0026 seconds (0.1#10.140)