Di Tengah Corona, Topan Harold Terjang Fiji

Rabu, 08 April 2020 - 15:50 WIB
Di Tengah Corona, Topan...
Topan tropis Harold menghancurkan bangunan dan rumah di Fiji. Foto/RNZ
A A A
SUVA - Di tengah pandemi virus corona, topan tropis menghantam negara kepulauan di Pasifik Selatan, Fiji, mengakibatkan hancurnya bangunan dan menimbulkan korban luka di Suva, Ibu Kota negara.

Topan Harold, yang kekuatannya masuk dalam kategori lima tertinggi, melewati wilayah selatan Fiji pada Rabu (8/4/2020) tengah hari.

Topan ini meratakan rumah-rumah dan memutus saluran komunikasi di negara kepulauan itu, yang telah memberlakukan pembatasan mobilisasi untuk mengendalikan virus COVID-19.

“Kami telah mendapatkan laporan korban cedera. Tidak ada laporan langsung tentang kematian, tetapi sekitar 10 rumah di Suva dilaporkan hancur," kata Direktur Kantor Manajemen Bencana Nasional, Vasiti Soko seperti dilansir Reuters.

Sejumlah gambar video dan foto yang beredar di media sosial terlihat banjir terjadi di sejumlah ruas jalan, angin kencang, dan bangunan-bangunan hancur di pulau utama negara itu. Namun gambar video dan foto-foto tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.

"Para pejabat layanan darurat bergegas mengadakan kontak dengan pulau selatan Kapavu, setelah badai memutuskan komunikasi dengannya," ujar Soko.

Topan itu, yang telah menewaskan puluhan orang di Kepulauan Solomon sebelum menghancurkan bangunan di Vanuatu, diperkirakan akan sampai ke Tonga dalam beberapa hari, kata peramal cuaca.

Topan ganas itu telah memotong jalur melalui Pasifik, yang sudah dalam situasi siaga tinggi untuk menghadapi wabah virus Corona yang telah menginfeksi 1,4 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 82.000 jiwa.

Meskipun Fiji hanya memiliki 15 kasus infeksi dan tidak ada kematian, Perdana Menteri Frank Bainimarama telah melarang pertemuan tidak perlu yang dihadiri lebih dari 20 orang, di antara aturan penertiban lainnya.

Bainimarama mendesak semua warga Fiji untuk tinggal di dalam rumah kecuali disuruh mengungsi.

"Pusat evakuasi kami aman, mereka dibersihkan dan dipantau untuk memastikan mereka tidak melebihi kapasitas," katanya dalam dalam postingan di media sosial.

"Mereka yang berada di bawah karantina karena ancaman virus Corona tidak akan bercampur dengan orang lain," imbuhnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6682 seconds (0.1#10.140)