Kapolda Sumut : Adat Batak Diatur Dalihan Natolu, Seharusnya Tak Terjadi Bentrok TNI-Polri

Minggu, 01 Maret 2020 - 16:37 WIB
Kapolda Sumut : Adat Batak Diatur Dalihan Natolu, Seharusnya Tak Terjadi Bentrok TNI-Polri
Pangdam I Bukit Barisan Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Martuani Sormin melakukan kunjungan kerja ke Tarutung, Tapanuli Utara, Minggu (1/3/2020). (Foto/SINDOnews/ist)
A A A
TARUTUNG - Dua pejabat tinggi di Sumatera Utara yakni Pangdam I Bukit Barisan dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Martuani Sormin melakukan kunjungan kerja ke Tarutung, Tapanuli Utara, Minggu (1/3/2020).

Keduanya ingin mendamaikan suasana pasca-Perselisihan Danki A Batalyon Infantri dengan Kapolsek Pahae Jae di Pahae Jae - Tapanuli Utara pada Kamis (27/02) yang lalu yang mengakibatkan korban luka beberapa anggora Polri dan masyarakat sipil serta kerusakan Markas Polsek Pahae Julu. (Baca juga: Kapolda Sumut dan Pangdam I Kunjungi Korban Bentrok Danki A Yonif dengan Kapolsek Pahae Jae)

Kapolda Sumut Irjen Pol. Martuani Sormin mengatakan, sebagai budaya orang Batak mestinya tidak perlu terjadi seperti peristiwa tersebut.

"Karena daerah kita ini diatur oleh budaya adat dalihan natolu. Ini terjadi karena komunikasi yang salah, dahulu dikenal peribahasa yang mengatakan 'Mulutmu adalah harimaumu sekarang beralih menjadi jarimu harimaumu," ucap Kapolda Sumut mengawali arahannya.

"Baju ini hanya warnanya saja yang berbeda, namun tujuan dan hati kita satu yaitu NKRI. Saya pikir ini mestinya ini yang pertama dan untuk yang terakhir. Mari semuanya berkomunikasi yang baik dan santun, hilangkan arogansi sektoral, akhiri semua kebencian," tambahnya. (Baca juga: Bentrok Polri-TNI di Taput, Pangdam I/BB-Kapolda Sumut Sepakat Kirim Tim Investigasi)

Kapolda juga menjelaskan bahwa selama ini telah ada hubungan baik TNI-Polri mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

"Mari tingkatkan hubungan baik tersebut, kedepannya perlu diorganisir agar semua bersinergi. Harapan saya semua korban baik anggota polri maupun masyarakat sipil bisa saling memaafkan sehingga tidak ada lagi ada dendam. Saya mengerti perasaan para keluarga saya anggota Polri yang menjadi korban. Kita akan tetap memberikan perhatian atas pengobatan para korban," ucapnya diakhir arahan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0443 seconds (0.1#10.140)