Pertama Kalinya, China Laporkan Tak Ada Kematian Akibat Corona
A
A
A
LONDON - Pemerintah China melaporkan bahwa hari ini sudah tidak ada lagi kematian akibat virus corona di negaranya. Kejadian itu merupakan yang pertama kali sejak mereka mulai mengumumkan angka kematian harian pada Januari lalu.
“Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, memiliki 32 kasus baru yang dikonfirmasi, turun dari dibanding sehari sebelumnya yang berjumla 39,” begitu tulis BBC International dalam laporannya (7/4/2020).
Semua kasus yang dikonfirmasi pada hari Selasa ini merupakan kasus yang disebabkan dari luar negeri. Makanya, China khawatir gelombang kedua infeksi dapat ditimbulkan oleh kedatangan orang asing atau warganya yang kembali dari luar negeri.
Untuk mengatasi itu, Pemerintah China telah menutup pintu masuknya buat orang asing, termasuk pada mereka yang memiliki visa atau izin tinggal. ( Baca: Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Covid-19 )
Penerbangan internasional pun telah dikurangi oleh maskapai China, dan maskpai asing hanya diizinkan untuk mengoperasikan satu penerbangan internasional seminggu. Penerbangan itu memebatasi tingkat kepenuhan tidak boleh lebih dari 75%.
Hari Rabu besok, untuk pertama kalinya sejak dikarantina (lockdown), Kota Wuhan membolehkan atau mengizinkan warganya meninggalkan kota.
“Para pejabat mengatakan, mereka yang boleh meninggalkan kota adalah mereka yang memiliki kode ‘hijau’ pada aplikasi kesehatan ponsel pintar yang banyak digunakan,” tulis BBC. Beberapa orang di kompleks perumahan "bebas-epidemi" telah diizinkan meninggalkan rumah mereka selama dua jam.
“Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, memiliki 32 kasus baru yang dikonfirmasi, turun dari dibanding sehari sebelumnya yang berjumla 39,” begitu tulis BBC International dalam laporannya (7/4/2020).
Semua kasus yang dikonfirmasi pada hari Selasa ini merupakan kasus yang disebabkan dari luar negeri. Makanya, China khawatir gelombang kedua infeksi dapat ditimbulkan oleh kedatangan orang asing atau warganya yang kembali dari luar negeri.
Untuk mengatasi itu, Pemerintah China telah menutup pintu masuknya buat orang asing, termasuk pada mereka yang memiliki visa atau izin tinggal. ( Baca: Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Covid-19 )
Penerbangan internasional pun telah dikurangi oleh maskapai China, dan maskpai asing hanya diizinkan untuk mengoperasikan satu penerbangan internasional seminggu. Penerbangan itu memebatasi tingkat kepenuhan tidak boleh lebih dari 75%.
Hari Rabu besok, untuk pertama kalinya sejak dikarantina (lockdown), Kota Wuhan membolehkan atau mengizinkan warganya meninggalkan kota.
“Para pejabat mengatakan, mereka yang boleh meninggalkan kota adalah mereka yang memiliki kode ‘hijau’ pada aplikasi kesehatan ponsel pintar yang banyak digunakan,” tulis BBC. Beberapa orang di kompleks perumahan "bebas-epidemi" telah diizinkan meninggalkan rumah mereka selama dua jam.
(ihs)