Utamakan Keselamatan Warga, Arab Saudi Berlakukan Jam Malam 24 Jam
A
A
A
RIYADH - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberlakukan jam malam selama 24 jam dan mengunci sembilan kota untuk memperlambat penyebaran virus corona baru, COVID-19.
Sembilan kota ini adalah Riyadh, Tabuk, Dammam, Dhahran, Hofuf, Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar. Pemberlakuan jam malam 24 jam itu dilaporkan kantor berita negara setempat, Saudi Press Agency, mengutip sumber dari Kementerian Dalam Negeri, Selasa (7/4/2020).
“Tindakan ini datang dalam kerangka upaya yang dilakukan oleh Kerajaan untuk menghadapi pandemi coronavirus dan dalam pelaksanaan rekomendasi dari otoritas kesehatan yang kompeten untuk meningkatkan derajat tindakan pencegahan dan pencegahan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga negara dan penduduk," kata sumber kementerian tersebut.
Menurut sumber tersebut, aturan jam malam 24 jam tidak akan dikenakan pada orang dan kelompok yang bekerja di industri vital di sektor publik dan swasta.
Warga dan penduduk di Arab Saudi akan diizinkan meninggalkan rumah mereka hanya untuk kebutuhan penting seperti mendapatkan makanan dan perawatan kesehatan di daerah lingkungan mereka.
Izin itu diberikan dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 15.00 sore setiap hari selama jam malam 24 jam.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, hanya dua penumpang termasuk pengemudi yang akan diizinkan masuk ke dalam kendaraan ketika keluar untuk kebutuhan penting selama penutupan wilayah secara penuh. Izin perjalanan ini hanya bisa berada di area lingkungan tempat para penduduk terdaftar.
Kegiatan komersial di dalam distrik perumahan di kota-kota yang dikunci akan ditangguhkan kecuali untuk sektor-sektor vital termasuk apotek, toko pasokan makanan, pompa bensin, layanan perbankan, pemeliharaan dan operasi, teknisi pipa ledeng, listrik dan pendingin udara, layanan pengiriman air dan tangki sanitasi.
"Kementerian Dalam Negeri meminta semua warga negara dan penduduk untuk menggunakan layanan pengiriman ekspres melalui aplikasi perangkat pintar, untuk meminta makanan dan kebutuhan obat-obatan serta barang dan layanan yang dikecualikan lainnya dikirim ke rumah mereka," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri tentang penguncian atau lockdown.
Hingga saat ini Arab Saudi melaporkan ada 2.605 kasus COVID-19 dengan 38 kematian. Sejauh ini 551 pasien berhasil disembuhkan.
Sembilan kota ini adalah Riyadh, Tabuk, Dammam, Dhahran, Hofuf, Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar. Pemberlakuan jam malam 24 jam itu dilaporkan kantor berita negara setempat, Saudi Press Agency, mengutip sumber dari Kementerian Dalam Negeri, Selasa (7/4/2020).
“Tindakan ini datang dalam kerangka upaya yang dilakukan oleh Kerajaan untuk menghadapi pandemi coronavirus dan dalam pelaksanaan rekomendasi dari otoritas kesehatan yang kompeten untuk meningkatkan derajat tindakan pencegahan dan pencegahan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga negara dan penduduk," kata sumber kementerian tersebut.
Menurut sumber tersebut, aturan jam malam 24 jam tidak akan dikenakan pada orang dan kelompok yang bekerja di industri vital di sektor publik dan swasta.
Warga dan penduduk di Arab Saudi akan diizinkan meninggalkan rumah mereka hanya untuk kebutuhan penting seperti mendapatkan makanan dan perawatan kesehatan di daerah lingkungan mereka.
Izin itu diberikan dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 15.00 sore setiap hari selama jam malam 24 jam.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, hanya dua penumpang termasuk pengemudi yang akan diizinkan masuk ke dalam kendaraan ketika keluar untuk kebutuhan penting selama penutupan wilayah secara penuh. Izin perjalanan ini hanya bisa berada di area lingkungan tempat para penduduk terdaftar.
Kegiatan komersial di dalam distrik perumahan di kota-kota yang dikunci akan ditangguhkan kecuali untuk sektor-sektor vital termasuk apotek, toko pasokan makanan, pompa bensin, layanan perbankan, pemeliharaan dan operasi, teknisi pipa ledeng, listrik dan pendingin udara, layanan pengiriman air dan tangki sanitasi.
"Kementerian Dalam Negeri meminta semua warga negara dan penduduk untuk menggunakan layanan pengiriman ekspres melalui aplikasi perangkat pintar, untuk meminta makanan dan kebutuhan obat-obatan serta barang dan layanan yang dikecualikan lainnya dikirim ke rumah mereka," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri tentang penguncian atau lockdown.
Hingga saat ini Arab Saudi melaporkan ada 2.605 kasus COVID-19 dengan 38 kematian. Sejauh ini 551 pasien berhasil disembuhkan.
(boy)