Azyumardi Azra Yakin Semangat Gotong Royong Bisa Atasi Corona
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah tokoh dan cendekiawan terus memberikan perhatian terhadap wabah virus Corona (Covid-19) yang melanda Indonesia. Salah satunya disampaikan akademisi yang tergabung dalam Group WatsApp (WAG) Jejaring Indonesia Maju (JIM).
JIM mengaku semua pihak tak boleh tinggal diam, karena berbagai pemikiran telah disampaikan, termasuk diskusi untuk mengatasi ganasnya Corona telah dilakukan. Namun tanpa disadari Corona telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia.
Salah satu tokoh JIM, Azyumardi Azra menilai, banyak yang ditimbulkan dari pandemi Corona ini selain ribuan nyawa manusia melayang di seluruh dunia, juga menghancurkan tatanan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu, semua pihak harus bahu membahu mengatasi wabah ini.
"Tidak mungkin penanganan Corona akan berhasil tanpa Gotong royong sebagai esensi Pancasila dan disiplin setiap kita," tutur Azra, Senin (06/04/2020).
Guru Besar yang juga mantan Rektor UIN Jakarta ini pun menganggap, pemerintah mana pun dibuat kalang kabut oleh Covid-19 ini. Untuk itu, semua pihak harus gotong royong membantu pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi masa-masa sulit seperti sekarang ini.
Guna membantu masyarakat yang terdampak, WAG JIM berinisiatif melakukan penggalangan dana. "Dalam waktu hanya 5 hari telah terkumpul lebih dari Rp475 juta," kata inisiator yang juga mantan politisi senior Marzuki Ali.
Dana tersebut segera akan disumbangkan kepada masyarakat khususnya di DKI Jakarta. Sumbangan dalam bentuk sembako senilai @ Rp150.000,-kepada masyarakat tidak mampu dan pulsa kepada mahasiswa @Rp100.000,-. Bantuan ini relatif kecil tetapi melalui cara semacam ini diharapkan inisiatif masyarakat akan terbangun.
Mahasiswa yang kurang mampu sangat memerlukan bantuan guna mendukung program e-learning akibat kampus diliburkan. Perlu diketahui bahwa pengumpulan dana bantuan ini pada dasarnya campus-based, bersandar pada figur-figur yang bergerak di pendidikan/perguruan tinggi.
Oleh karena itu penyalurannya juga berdasarkan campus-based kepada mahasiswa dan mahasiswi, khususnya mereka yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga mengganggu mereka untuk bisa hidup dan kuliah online dengan baik."Semoga upaya kecil ini dapat membantu saudara-saudara kita yang terdampak. Saatnya bergerak bersama melawan Covid-19," tutur JIM dalam pesannya.
JIM mengaku semua pihak tak boleh tinggal diam, karena berbagai pemikiran telah disampaikan, termasuk diskusi untuk mengatasi ganasnya Corona telah dilakukan. Namun tanpa disadari Corona telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia.
Salah satu tokoh JIM, Azyumardi Azra menilai, banyak yang ditimbulkan dari pandemi Corona ini selain ribuan nyawa manusia melayang di seluruh dunia, juga menghancurkan tatanan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu, semua pihak harus bahu membahu mengatasi wabah ini.
"Tidak mungkin penanganan Corona akan berhasil tanpa Gotong royong sebagai esensi Pancasila dan disiplin setiap kita," tutur Azra, Senin (06/04/2020).
Guru Besar yang juga mantan Rektor UIN Jakarta ini pun menganggap, pemerintah mana pun dibuat kalang kabut oleh Covid-19 ini. Untuk itu, semua pihak harus gotong royong membantu pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi masa-masa sulit seperti sekarang ini.
Guna membantu masyarakat yang terdampak, WAG JIM berinisiatif melakukan penggalangan dana. "Dalam waktu hanya 5 hari telah terkumpul lebih dari Rp475 juta," kata inisiator yang juga mantan politisi senior Marzuki Ali.
Dana tersebut segera akan disumbangkan kepada masyarakat khususnya di DKI Jakarta. Sumbangan dalam bentuk sembako senilai @ Rp150.000,-kepada masyarakat tidak mampu dan pulsa kepada mahasiswa @Rp100.000,-. Bantuan ini relatif kecil tetapi melalui cara semacam ini diharapkan inisiatif masyarakat akan terbangun.
Mahasiswa yang kurang mampu sangat memerlukan bantuan guna mendukung program e-learning akibat kampus diliburkan. Perlu diketahui bahwa pengumpulan dana bantuan ini pada dasarnya campus-based, bersandar pada figur-figur yang bergerak di pendidikan/perguruan tinggi.
Oleh karena itu penyalurannya juga berdasarkan campus-based kepada mahasiswa dan mahasiswi, khususnya mereka yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga mengganggu mereka untuk bisa hidup dan kuliah online dengan baik."Semoga upaya kecil ini dapat membantu saudara-saudara kita yang terdampak. Saatnya bergerak bersama melawan Covid-19," tutur JIM dalam pesannya.
(don)