Kolaborasi dengan Dua Musikus Andal, Andien Rilis Singel Terbaru
A
A
A
JAKARTA - Diinspirasi oleh kisah sedih perpisahan, Andien merilis singel 'Jendela Waktu". Singel terbaru dari Andien ini merupakan hasil kolaborasi dengan dua musikus kondang, Yovie Widianto dan Andi Rianto.
Penyanyi kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1985 itu percaya, manusia tidak bisa lepas dari perpisahan. Bahkan, sering kali manusia juga dihadapkan pada kejadian luar biasa yang memungkinkan mereka berpisah sesaat dengan sesama. Rasa sedih dan cemas adalah perasaan yang sering muncul ketika manusia dihadapkan dengan momen tersebut.
"Dalam beberapa tahun terakhir aku sedang mencoba menggali diriku lebih dalam lagi dan aku sampai kepada sebuah konklusi. Dari dulu setiap punya lagu sedih, sakit hati, patah hati selalu aku hubungkan dengan semangat. Kadang saat merasakan sakit hati dan perpisahan, apakah harus selalu ada solusinya? Apakah harus selalu berpikir positif? Nggak juga, kan?," kata Andien melalui rilis yang diterima SINDOmedia, kemarin.
Ibu satu anak ini juga mengungkapkan, dalam lagu tersebut dirinya menghadirkan sebuah pengalaman pribadi, terutama proses menyelami rasa sedih menjadi hal yang harus dilepaskan. Sehingga pemaknaan lagu ini adalah mengajak pendengarnya mengenali diri sendiri. ( Baca: Agar Tak Jadi Polemik, Yasona Jangan Bebaskan Napi Kasus Berat )
"Di lagu ini aku ingin mengajak orang-orang menyelami perasaan sedihnya supaya bisa berkenalan dengan diri sendiri. Di balik rasa sedih kita bisa menyelami perasaaan yang terdalam. Biarlah momen tersebut menjadi kesempatan untuk kita menggali rasa dan mengenali diri sendiri secara lebih baik. Tanpa duka, kita tidak bisa menjadi lebih baik," kata Andien.
"Jendela Waktu" ditulis Andien bersama Yovie Widianto. Makna perpisahan dalam lagu ini tanpa sengaja selaras dengan kondisi sekarang, saat COVID-19 mewabah.
"Ada yang merasa berpisah dari rutinitas, biasanya beraktivitas dari pagi sampai malam tiba-tiba nggak bisa mengerjakan hal-hal tersebut. Aku merasa "Jendela Waktu" relate dengan kondisi kita saat ini, berpisah dari balik jendela," jelasnya.
Penyanyi kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1985 itu percaya, manusia tidak bisa lepas dari perpisahan. Bahkan, sering kali manusia juga dihadapkan pada kejadian luar biasa yang memungkinkan mereka berpisah sesaat dengan sesama. Rasa sedih dan cemas adalah perasaan yang sering muncul ketika manusia dihadapkan dengan momen tersebut.
"Dalam beberapa tahun terakhir aku sedang mencoba menggali diriku lebih dalam lagi dan aku sampai kepada sebuah konklusi. Dari dulu setiap punya lagu sedih, sakit hati, patah hati selalu aku hubungkan dengan semangat. Kadang saat merasakan sakit hati dan perpisahan, apakah harus selalu ada solusinya? Apakah harus selalu berpikir positif? Nggak juga, kan?," kata Andien melalui rilis yang diterima SINDOmedia, kemarin.
Ibu satu anak ini juga mengungkapkan, dalam lagu tersebut dirinya menghadirkan sebuah pengalaman pribadi, terutama proses menyelami rasa sedih menjadi hal yang harus dilepaskan. Sehingga pemaknaan lagu ini adalah mengajak pendengarnya mengenali diri sendiri. ( Baca: Agar Tak Jadi Polemik, Yasona Jangan Bebaskan Napi Kasus Berat )
"Di lagu ini aku ingin mengajak orang-orang menyelami perasaan sedihnya supaya bisa berkenalan dengan diri sendiri. Di balik rasa sedih kita bisa menyelami perasaaan yang terdalam. Biarlah momen tersebut menjadi kesempatan untuk kita menggali rasa dan mengenali diri sendiri secara lebih baik. Tanpa duka, kita tidak bisa menjadi lebih baik," kata Andien.
"Jendela Waktu" ditulis Andien bersama Yovie Widianto. Makna perpisahan dalam lagu ini tanpa sengaja selaras dengan kondisi sekarang, saat COVID-19 mewabah.
"Ada yang merasa berpisah dari rutinitas, biasanya beraktivitas dari pagi sampai malam tiba-tiba nggak bisa mengerjakan hal-hal tersebut. Aku merasa "Jendela Waktu" relate dengan kondisi kita saat ini, berpisah dari balik jendela," jelasnya.
(ihs)