Panduan PBNU, Salat Tarawih di Rumah Masing-Masing

JAKARTA - Menghadapi bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, sekaligus menindaklanjuti protokol NU peduli Covid-19 dan ikhtiar untuk menahan laju dan memutus mata rantai sebaran Covid-19, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan panduan dalam melaksanakan peribadatan di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Panduan yang tertera dalam surat imbauan ini disebar ke seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan juga Pimpinan Lembaga dan Badan Otonom NU. ( Baca: Warga Resah, Sejumlah Pasien Positif Corona di Prabumulih Bebas Berkeliaran )

Dalam panduan itu, PBNU mengajak kepada seluruh jajaran pengurus di daerah agar senantiasa melaksanakan peribadatan wajib dan meningkatkan amaliyah. Juga berupaya taqorrub kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan sunnah, seperti, shodaqoh, membaca Al-Quran, mujahadah, dan memanjatkan do'a untuk para leluhur.

"Termasuk menjalankan salat tarawih selama bulan Ramadan dan salat Idul Fitri selama pandemi Covid-19 di rumah masing-masing, atau sesuai protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang ditetapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing," begitu bunyi surat yang diterbitkan pada Jumat (3/4/2020) tersebut.

Kepada seluruh umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya, PBNU mengingatkan agar terus memperkuat tali silaturahim dan hubungan sosial antarsesama dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Tali silaturahmi itu tetap mengacu pada kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

PBNU juga meminta kepada seluruh warga Nahdliyin agar senantiasa mentaati keputusan, kebijakan, dan imbauan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Termasuk mengenai mudik Lebaran.