Luhut B. Pandjaitan Jadi 'Sasaran Tembak’ Sejumlah Kalangan
A
A
A
JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan benar-benar menjadi sasaran "tembak" sejumlah kalangan karena pernyataan-pernyataannya yang dianggap kontroversial. Setelah anggota DPR mengkritiknya sudah seperti perdana menteri, kini giliran Said Didu dan Faisal Basri. Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN era SBY, mengkritiknya dengan pedas sekali.
Di kanal YouTubenya, Said Didu beberapa kali mengkritik Luhut. Sebagian di antaranya sebagai berikut: "Kalau Luhut kita suda tahulah, di kepala beliau itu hanya uang, uang. Saya tidak melihat beliau memikirkan membangun bangsa dan negara. Memang karakternya demikian, hanya uang dan uang,". ( Baca: Menggembirakan, 10 Pasien Positif Corona di Sumsel Membaik )
Beberapa hari kemudian setelah Said Didu, giliran ekonom kondang Faisal Basri yang "menghajar" Luhut. Dalam akun Twitter-nya, Faisal menulis, "Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari Coronavirus COVID-19". Cuitan yang dilakukan oleh Faisal pada Jumat pukul 18.37 itu sudah disukai sebanyak 26 ribu dan dirituit sebanyak 14 ribu.
Terkait pernyataan Said Didu, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, meminta yang bersangkutan meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai tendensius dan provokatif. "Meminta saudara Said Didu menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada Menko Luhut Binsar Pandjaitan di seluruh kanal media sosial miliknya," kata Jodi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/4/2020).
Jika Said Didu tak melakukan permintaan maaf, pihak Luhut, kata Jodi, akan menempuh jalur hukum. “Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku,” katanya.
Di kanal YouTubenya, Said Didu beberapa kali mengkritik Luhut. Sebagian di antaranya sebagai berikut: "Kalau Luhut kita suda tahulah, di kepala beliau itu hanya uang, uang. Saya tidak melihat beliau memikirkan membangun bangsa dan negara. Memang karakternya demikian, hanya uang dan uang,". ( Baca: Menggembirakan, 10 Pasien Positif Corona di Sumsel Membaik )
Beberapa hari kemudian setelah Said Didu, giliran ekonom kondang Faisal Basri yang "menghajar" Luhut. Dalam akun Twitter-nya, Faisal menulis, "Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari Coronavirus COVID-19". Cuitan yang dilakukan oleh Faisal pada Jumat pukul 18.37 itu sudah disukai sebanyak 26 ribu dan dirituit sebanyak 14 ribu.
Terkait pernyataan Said Didu, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, meminta yang bersangkutan meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai tendensius dan provokatif. "Meminta saudara Said Didu menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada Menko Luhut Binsar Pandjaitan di seluruh kanal media sosial miliknya," kata Jodi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/4/2020).
Jika Said Didu tak melakukan permintaan maaf, pihak Luhut, kata Jodi, akan menempuh jalur hukum. “Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku,” katanya.
(ihs)