Pelatih Inggris Rela Gajinya Dipotong 30 Persen Karena Virus Corona
A
A
A
LONDON - Dampak pandemi Virus Corona turut mempengaruhi pemotongan gaji pelatih dan para pemain sepak bola di dunia, termasuk yang dialami pelatih tim nasional Inggris
Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate rela gajinya dipotong sebesar 30 persen. Pemotongan gaji jadi opsi yang tak bisa ditawar setelah Asoasiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengalami kerugian selama pandemi.
Untuk diketahui sejak merebaknya virus corona, FA memgalami kerugian sampai 150 Juta Pounds (Rp 3 Triliun). Southgate sendiri per tahunnya digaji 3 Juta Pounds (Rp 60 Miliar). Dengan adanya opsi tersebut, Southgate selama tiga bulan ke depan akan menerima potongan tersebut.
Di asosiasi, tak hanya Southgate yang akan mengalami pemotongan. Mark Bullingham selaku Chief Eksekutif dan Ketua FA Greg Clarke juga mengalami hal yang sama. Manajer senior di bidang-bidang seperti hukum, sumber daya manusia, keuangan, komunikasi dan TI telah menyetujui pemotongan 15 persen.
Bullingham mengatakan, FA adalah badan nirlaba, dengan semua uang yang dihasilkannya diinvestasikan kembali ke dalam permainan.
"Semakin sedikit kami mendapatkan penghasilan," katanya.
“Kami telah mengalami dampak keuangan dan signifikan karena penundaan pertandingan internasional Inggris, pertandingan Piala FA dan acara-acara di Wembley. Apalagi saat ini tidak ada skala waktu yang jelas kapan akan kembali. Total dampak keuangan diperkirakan sekitar 100 Juta Pounds. Tapi bisa dengan mudah melebihi 150 Juta Pounds tergantung pada durasi tindakan medis yang dilakukan pemerintah," katanya.
“Kami mengusulkan semua karyawan yang punya pendapatan 50.000 Pounds atau lebih per tahun akan dipotong sebesar 7,5 persen. Dalam semangat mereka yang menerima gaji lebih tinggi mengambil tanggung jawab yang lebih besar, tim manajemen senior telah setuju untuk memotong gaji mereka sebesar 15 persen, dengan penerima tertinggi di organisasi setuju untuk mengurangi gaji mereka hingga 30 persen," jelas dia.
Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate rela gajinya dipotong sebesar 30 persen. Pemotongan gaji jadi opsi yang tak bisa ditawar setelah Asoasiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengalami kerugian selama pandemi.
Untuk diketahui sejak merebaknya virus corona, FA memgalami kerugian sampai 150 Juta Pounds (Rp 3 Triliun). Southgate sendiri per tahunnya digaji 3 Juta Pounds (Rp 60 Miliar). Dengan adanya opsi tersebut, Southgate selama tiga bulan ke depan akan menerima potongan tersebut.
Di asosiasi, tak hanya Southgate yang akan mengalami pemotongan. Mark Bullingham selaku Chief Eksekutif dan Ketua FA Greg Clarke juga mengalami hal yang sama. Manajer senior di bidang-bidang seperti hukum, sumber daya manusia, keuangan, komunikasi dan TI telah menyetujui pemotongan 15 persen.
Bullingham mengatakan, FA adalah badan nirlaba, dengan semua uang yang dihasilkannya diinvestasikan kembali ke dalam permainan.
"Semakin sedikit kami mendapatkan penghasilan," katanya.
“Kami telah mengalami dampak keuangan dan signifikan karena penundaan pertandingan internasional Inggris, pertandingan Piala FA dan acara-acara di Wembley. Apalagi saat ini tidak ada skala waktu yang jelas kapan akan kembali. Total dampak keuangan diperkirakan sekitar 100 Juta Pounds. Tapi bisa dengan mudah melebihi 150 Juta Pounds tergantung pada durasi tindakan medis yang dilakukan pemerintah," katanya.
“Kami mengusulkan semua karyawan yang punya pendapatan 50.000 Pounds atau lebih per tahun akan dipotong sebesar 7,5 persen. Dalam semangat mereka yang menerima gaji lebih tinggi mengambil tanggung jawab yang lebih besar, tim manajemen senior telah setuju untuk memotong gaji mereka sebesar 15 persen, dengan penerima tertinggi di organisasi setuju untuk mengurangi gaji mereka hingga 30 persen," jelas dia.
(agn)