Warga Keluhkan Aktivitas Tambang Marmer di Pangkep

Kamis, 05 September 2019 - 19:09 WIB
Warga Keluhkan Aktivitas...
Aktivitas tambang marmer yang ada di Kabupaten Pangkep. Aktivitas mereka di malam hari dikeluhkan oleh warga. Foto: Sindonews/Muhammad Subhan
A A A
PANGKEP - Warga sekitar pertambangan marmer di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasaten, Kabupaten Pangkep mengeluhkan aktivitas tambang yang mereka nilai mengganggu. Mereka terganggu dengan suara alat berat yang setiap malam beroperasi.

Salah seorang warga Jalan Nangka Bontoa, Bondeng menuturkan setiap malam, warga susah untuk tidur dikarenakan suara dari alat berat yang bekerja tak jauh dari rumah mereka. Jarak rumah Bondeng bersama warga lain cukup dekat, hanya sekitar 100 meter dari lokasi penggalian tambang marmer.

"Kalau malam tidak bisa tidur, ribut sekali (mesinnya) bekerja," ucapnya, Kamis (5/9/2019).

Keberadaan perusahaan tambang yang sangat luas ini sudah ada sejak 2009. Salah seorang warga yang juga aktivis, Komite Komunitas Demokrasi Pangkep (KKDP), Amiruddin mengatakan, keluhan warga sudah beberapa kali disampaikan namun tak ada jawaban memuaskan dari perusahaan.

"Kami sudah beberapa kali mengeluh, bukan cuma masalah aktivitas malam. Penggalian tambang yang cukup dalam ini juga mengancam sumber air warga disini. Itu sudah sering dikeluhkan tapi perusahaan hanya merespon seadanya," kata Amir.

Ia menuturkan, saat pertemuan beberapa waktu lalu tentang keluhan warga soal debu. Perusahaan sempat melakukan penyiraman tapi hanya sekali. Setelah itu, tak ada lagi penyiraman.

Menanggapi hal ini, Kepala Tambang PT Wutama Tri makmur, Haris Nawawi menampik hal itu. Ia mengaku memang ada keluhan warga namun pihaknya selalu merespon baik. Ia mencontohkan soal keluhan debu. Haris mengatakan, setiap hari pihaknya melakukan penyiraman jalan untuk mengurangi dampak debu.

Terkait aktivitas malam, ia mengaku alat berat di lokasi tambang tersebut memang bekerja hingga malam. Namun ia membantah jika disebut mengganggu.
"Paling lama jam 10 malam, semua mesin sudah berhenti. Tapi kalau ada keluhan, kami akan berhenti lebih cepat," ujarnya saat ditemui di lokasi tambang.

Ia meminta agar warga menyampaikan langsung keluhan kepada pihak perusahaan. Selain merespon keluhan, ia juga menyampaikan jika perusahaanny adalah salah satu perusahaan marmer pembayar pajak tertinggi di Pangkep.
(agn)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5647 seconds (0.1#10.140)