Gunung Bromo Erupsi, Waspadai Semburan Abu Vulkanik

Selasa, 19 Februari 2019 - 11:41 WIB
Gunung Bromo Erupsi, Waspadai Semburan Abu Vulkanik
Gunung Bromo mengalami erupsi, masyarakat dihimbau tidak panik, dan mewaspadai semburan abu vulkanik. Foto/PVMBG
A A A
PROBOLINGGO - Gunung Bromo mengalami erupsi, pada Selasa (19/2/2019) pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Ada semburan abu vulkanik, mencapai seringgi 600 meter dari puncak.

Erupsi gunung yang memiliki pemandangan eksotis tersebut, juga dibenarkan oleh pelaksana tugas (Plt)) Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pantau Bromo, Wahyu Andrian Kusuma.

"Erupsi terjadi pukul 05.30 WIB. Terdapat semburan abu dan asap setinggi 600 meter dari puncak. Asap dan abu mengarah ke barat-barat daya, lalu timur-timur laut, dan selatan-tenggara," tuturnya.

Masyarakat dihimbau tidak panik dengan adanya kejadian ini. Tetapi, tetap waspada dan menjauhi batas larangan mendekat kawasan puncak hingga radius 1 kilometer.

Semburan abu bersama asap tersebut, terlihat putih cokelat tipis ke tebal. Tidak didapati adanya pijar api atau lontaran batu.

"Ini, biasanya kondisi erupsi awal. Namun, akan terus kami lakukan pengamatan, untuk memastikan apakah erupsi ini berhenti karena energinya hilang, atau akan mengalami peningkatan," ungkap Wahyu.

Gunung Bromo Erupsi, Waspadai Semburan Abu Vulkanik


Erupsi yang membawa abu vulkanik ini, menurutnya bisa berdampak terhadap petani kentang di wilayah Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, karena merupakan wilayah terdekat dengan jangkauan abu vulkanik.

Tanda-tanda adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, diakuinya sudah terlihat sejak 30 Desember 2018 lalu. Saat itu, terjadi beberapa kali gempa vuklanik.

"Gempa vulkanik masih terus bermunculan hingga kini. Pada Januari lalu, tercatat ada sebanyak 20 kali gempa vulkanik. Biasanya, hanya terjadi sesekali atau bahkan tidak sama terjadi sekali dalam satu bulan," terangnya.

Sampai saat ini belum ada peningkatan status vulkanik Gunung Bromo. Dia menyatakan, statusnya masih tetap pada level waspada.

Adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, belum berdampak pada penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh Malang. Penerbangan masih tetap berjalan normal.

Wilda Fizriyani (25) menyebutkan, pesawat yang ditumpangi suaminya menuju Jakarta, masih diperbolehkan terbang. "Kondisinya di bandara masih normal, belum ada penundaan atau pembatalan penerbangan," tutur pengantin baru ini.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7138 seconds (0.1#10.140)