Infeksi Corona Meningkat, Trump Ancam 'Tahan' Dana untuk WHO
A
A
A
WASHINGTON - Saat konferensi pers di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tiba-tiba mengeluarkan ancaman akan "menahan" dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Langkah itu, menurutnya akan dilakukan sebelum ia mundur. Konferensi pers di Gedung Putih tersebut, digelar merespons meningkatnya kematian dan infeksi virus Corona di seluruh negera itu.
Trump pada awalnya mengumumkan bahwa dia akan memotong dana AS untuk WHO. Tetapi ketika ditekan apakah ini adalah waktu yang tepat, mengingat krisis Corona yang terjadi saat ini, Trump mengatakan dia hanya melihat prospek.
Namun, Trump mengkritik WHO dengan mengatakan organisasi itu gagal memberikan peringatan terkait pandemi Corona dan menuding badan itu sangat China sentris. "Mereka seharusnya tahu dan mereka mungkin tahu," ujarnya seperti dikutip dari Time, Rabu (8/4/2020).
WHO memuji China karena telah bersikap transparan terhadap wabah virus Corona yang terjadi di negaranya, meskipun ada alasan untuk percaya bahwa negara itu telah menutupi jumlah korban meninggal akibat Covid-19 yang sebenarnya.
Trump sendiri sepanjang masa kepresidenannya telah menyuarakan skeptisisme terhadap banyak organisasi internasional.
Langkah itu, menurutnya akan dilakukan sebelum ia mundur. Konferensi pers di Gedung Putih tersebut, digelar merespons meningkatnya kematian dan infeksi virus Corona di seluruh negera itu.
Trump pada awalnya mengumumkan bahwa dia akan memotong dana AS untuk WHO. Tetapi ketika ditekan apakah ini adalah waktu yang tepat, mengingat krisis Corona yang terjadi saat ini, Trump mengatakan dia hanya melihat prospek.
Namun, Trump mengkritik WHO dengan mengatakan organisasi itu gagal memberikan peringatan terkait pandemi Corona dan menuding badan itu sangat China sentris. "Mereka seharusnya tahu dan mereka mungkin tahu," ujarnya seperti dikutip dari Time, Rabu (8/4/2020).
WHO memuji China karena telah bersikap transparan terhadap wabah virus Corona yang terjadi di negaranya, meskipun ada alasan untuk percaya bahwa negara itu telah menutupi jumlah korban meninggal akibat Covid-19 yang sebenarnya.
Trump sendiri sepanjang masa kepresidenannya telah menyuarakan skeptisisme terhadap banyak organisasi internasional.
(eyt)