Pembatasan Sosial Akibat Corona, Pak Kiai Lakukan Tahlil Daring
A
A
A
SEMARANG - Penerapan pembatasan sosial atao social distancing untuk menekan penyebaran virus Corona baru, Covid-19, berdampak pada kegiatan keagamaan di tengah masyarakat
Kegiatan keagamaan tersebut bisa tetap dilaksanakan, namun dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. "Beberapa (kegiatan) kiai kemarin menarik. Saya dikirimi berita di medsos bagus sekali. 'Tetangga saya meninggal, saya diminta untuk memimpin tahlil'," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (7/4/2020).
"Maka Sang Kiai sendirian di masjid, tapi warga di sekitarnya mengikuti dari rumah kiri-kanannya," tambah Ganjar.
Meski berdiam diri di rumah, namun warga masih bisa melakukan kegiatan keagamaan bersama-sama secara online. Dengan langkah itu maka upaya menghindari penularan Covid-19 tetap berjalan dan sekaligus melaksanakan kegiatan beragama.
"Ini sebuah cerita mengharukan tapi dengan semangat yang luar biasa dan semangat untuk berdoanya juga menurut saya sangat hebatlah itu. Ini cara-cara yang barangkali menjadi kearifan lokal dari masing-masing untuk melakukannya," lugasnya.
Pada Bulan Ramadan nanti, masjid-masjid di Jateng akan menggaungkan tadarus Alquran, setiap menjelang salat fardu. Pembacaan ayat suci Alquran diharapkan kian menguatkan hati umat Islam di tengah pandemi corona.
"Kita juga tambahkan agar di masjid-masjid tetap ada pembacaan Alquran atau tadarus terus-menerus agar semangat dan ruhnya terus menggelora," ungkap Ganjar.
Kegiatan keagamaan tersebut bisa tetap dilaksanakan, namun dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. "Beberapa (kegiatan) kiai kemarin menarik. Saya dikirimi berita di medsos bagus sekali. 'Tetangga saya meninggal, saya diminta untuk memimpin tahlil'," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (7/4/2020).
"Maka Sang Kiai sendirian di masjid, tapi warga di sekitarnya mengikuti dari rumah kiri-kanannya," tambah Ganjar.
Meski berdiam diri di rumah, namun warga masih bisa melakukan kegiatan keagamaan bersama-sama secara online. Dengan langkah itu maka upaya menghindari penularan Covid-19 tetap berjalan dan sekaligus melaksanakan kegiatan beragama.
"Ini sebuah cerita mengharukan tapi dengan semangat yang luar biasa dan semangat untuk berdoanya juga menurut saya sangat hebatlah itu. Ini cara-cara yang barangkali menjadi kearifan lokal dari masing-masing untuk melakukannya," lugasnya.
Pada Bulan Ramadan nanti, masjid-masjid di Jateng akan menggaungkan tadarus Alquran, setiap menjelang salat fardu. Pembacaan ayat suci Alquran diharapkan kian menguatkan hati umat Islam di tengah pandemi corona.
"Kita juga tambahkan agar di masjid-masjid tetap ada pembacaan Alquran atau tadarus terus-menerus agar semangat dan ruhnya terus menggelora," ungkap Ganjar.
(eyt)