Strategi TDA Untuk Pebisnis di Tengah Wabah Covid-19

Minggu, 22 Maret 2020 - 20:20 WIB
Strategi TDA Untuk Pebisnis di Tengah Wabah Covid-19
Strategi TDA untuk pebisnis di tengah wabah Covid-19. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat Covid-19 sangat signifikan. Bukan hanya dalam pemerintahan, tapi juga dalam dunia usaha.

Untuk itu, strategi antisipasi diperlukan bagi pebisnis dalam menghadapi pandemi virus Corona itu..

“Ada dua dampak yang ditimbulkan. Pertama, dampak virus pada kesehatan manusia. Kedua adalah dampak ekonominya. Di dunia bisnis, sepertinya dampaknya belum bisa normal sampai enam bulan ke depan,” kata Presiden Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Donny Kris Puriyono, Minggu (22/3/2020).

Dia menyarankan, sebagai pebisnis harus saling belajar bagaimana memecahkan dampak Corona. “Dalam komunitas TDA, kami memiliki TDA tanggap Corona. Ini supaya teman-teman saling bahu-membahu mencari referensi dan bisa saling share bagaimana menanggapi dampak Corona,” jelas dia.

Pelaku usaha, kata dia, harus segera menyiapkan diri untuk kondisi yang terburuk. Strategi antisipasinya melalui Business Continuity Plan (BCP). Metode ini bisa dipakai dalam bisnis selama pandemi ini berlangsung atau bahkan bila usai nanti. “Kita harus menyiapkan plan (rencana) sangat detail, terkonsep, kuat dan monitoringnya harus harian. Kalau saya, di bisnis retail, monitoringnya 5 jam,” kata dia.

Kondisi pertama, kata dia, masuk dalam normal. Artinya samar-samar atau isu Corona belum masuk ke daerah kita. Kondisi kedua, adalah saat mulai ada isu Corona. Kondisi ketiga sudah ada yang positif. Sehingga sudah mulai ada penutupan. "Kondisi keempat masuk dalam zona merah saat sudah tidak terkendali dalam artian sudah banyak berjatuhan korban,” kata dia.

Dalam kondisi tersebut, kata dia, sebaiknya melakukan pembagian karyawan dalam beberapa kategori kelompok kerja. Per kelompok bekerja dalam shift yang berbeda. Sehingga bisa meminimalisir resiko jika ada salah satu anggota tim yang terkena Corona. "Planning karyawan harus mulai bekerja dari rumah. Apa saja yang bisa dikerjakan, bagaimana cara koordinasinya hingga sampai pada hal-hal mendasar," kata dia.

Dia mengatakan, komunitas TDA selalu mendukung UMKM untuk bisa survive melewati masa sulit ini. Dengan sosialisasi secara daring dengan memanfaatkan aplikasi instagram diharapkan pelaku UMKM dapat mendapat masukan tentang langkah apa yang harus dilakukan.

"Selain itu, kami juga mengkampanyekan program Beli TDA bagi seluruh anggotanya. Yaitu langkah membeli jasa atau produk yang disediakan oleh anggota komunitas Tangan Di Atas," pungkas Donny.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6600 seconds (0.1#10.140)