Perum Jasa Tirta I Mulai Tertibkan Keramba di Bendungan Sutami
![Perum Jasa Tirta I Mulai...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/jatim/news/2020/03/21/1/27241/perum-jasa-tirta-i-mulai-tertibkan-keramba-di-bendungan-sutami-mum.jpg)
Kegiatan penertiban KJA yang dilakukan Perum Jasa Tirta (PJT) I ini sudah mulai dilaksanakan sejak Kamis (19/3/2020) dan direncanakan berlangsung hingga minggu depan atau hingga akhir Maret.
Bersama Koramil dan Polsek Sumberpucung, perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten Malang serta masyarakat kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) setempat, aksi yang dilakukan Divisi Jasa Asa (DJA) I PJT I ini berjalan lancar dan tanpa kendala.
Setidaknya, dalam operasi penertiban ini, empat petak waring atau KJA dan satu pondokan nelayan telah dibongkar dan diderek keluar dari area tengah perairan.
"Ini adalah bukti keseriusan kami untuk menjaga kelestarian waduk/bendungan yang kami kelola. Kegiatan ini terlaksana sebagai bukti masyarakat KJA di sekitar waduk sudah sadar lingkungan dan taat hukum," kata Kasubdiv DJA I PJT 1, Hermawan C Nugroho, Sabtu (21/3/2020).
Hermawan menjelaskan, penertiban KJA tahap pertama ini, dipusatkan di perairan waduk yang masuk di wilayah Desa Suko. Sedangkan yang menjadi target penertiban adalah jeramba yang sudah tidak terpakai dan tidak produktif serta keramba liar.
"Sebagai tahap pertama, kegiatan penertiban dipusatkan terlebih dulu di wilayah desa Suko. Targetnya adalah keramba yang tidak terpakai dan tidak produktif juga keramba liar yang tidak masuk dalam pokdakan desa setempat," jelasnya.
Diketahui, sebelum dilaksanakannya kegiatan penertiban KJA di Bendungan Sutami ini, PJT I telah melakukan sosialisasi dan pendataan pokdakan yang ada.
Selanjutnya PJT I telah bersurat dan pemberitahuan resmi kepada semua pihak, tentunya juga kepada pokdakan dan kepala desa serta muspika setempat akan dilakukannya kegiatan tersebut.
"Setelah sekian banyak kami melakukan sosialisasi dan pendataan pokdakan KJA, kami pun harus melaksanakan kegiatan penertiban ini," ungkap Hermawan.
Petugas pelaksana teknis sekaligus ketua tim penertiban KJA Bendungan Sutami dan Lahor dari DJA I, Rofiq mengatakan, setidaknya terdapat sekitar 31 orang di dalam kelompok Suko Makmur yang memiliki keramba.
"Menurut hasil pendataan kami, ada sekitar 31 orang yang menjadi anggota kelompok keramba dari kelompok Suko Makmur di Desa Suko," jelasnya.
Mereka, lanjut dia, masing-masing memiliki keramba lebih dari satu petak keramba, dari sekian banyak petak yang mereka punyai tidak terpakai maka beredia untuk dibongkar dan melakukan penataan keramba produktif.
"Sesuai hasil koordinasi ada kesepakatan dari mereka untuk mendata keramba yang sudah tidak lagi difungsikan dan bersedia dibongkar untuk ditertibkan dan ditata letaknya," kata Rofiq.
Disampaikan Hermawan, kegiatan penertiban KJA di Bendungan Sutami sekarang ini berada dalam zona pengusahaan saja, dan akan dilaksanakan secara bertahap. Dimungkinkan, kegiatan penertiban sudah dijadwalkan dalam waktu sampai minggu depan.
"Bukan hanya dilaksanakan hari ini saja, penertiban di zona pengusahaan rencananya akan juga dilaksanakan pada minggu depan sambil menunggu kesiapan masing-masing pokdakan," ungkapnya.
Selain di zona pengusahaan, keramba yang sudah masuk dalam zona suaka, juga akan ditertibkan dan dilarang untuk membuka keramba di zona tersebut. Sebab di zona ini, kegiatan usaha apapun dilarang, termasuk keramba hanya kegiatan yang berbasis konservasi lingkungan saja.
Pemilik keramba di zona suaka, sudah sadar dan taat hukum sekaligus bersedia ditertibkan. "Namun, pemilik minta waktu sampai memanen ikan hasil kerambanya, dan kami pun menyanggupi atas dasar karena sudah ada kesadaran dan kesepakatan dari pemilik," paparnya.
Kegiatan operasi penertiban KJA tahap awal di Bendungan Sutami ini juga tidak luput dari dukungan masyarakat kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) setempat. Setidaknya terdapat 31 orang pemilik keramba di desa itu yang tergabung dalam Pokdakan Suko Makmur pimpinan Rurun Sunaji.
Terlihat dalam proses penertiban keramba di wilayahnya, Rurun beserta anggota kelompoknya benar-benar totalitas membantu PJT I dan aparat yang ikut serta dalam kegiatan ini.
"Sampun pak, meniko sampun kulo pedhoti taline, di derek mawon. Sampun siap dibongkari, sebelah mriko nggeh wonten (Sudah,pak. Itu sudah saya putusi talinya, di derek saja. Sudah siap dibongkar, sebelah sana juga ada," kata Rurun.
Operasi penertiban KJA di Bendungan terbesar di Jawa Timur (Jatim) ini, juga melibatkan Polsek Sumberpucung. Kapolsek Sumberpucung, AKP Edi Sunyata melalui Bhabinkamtibmas Desa Karangkates, Bripka Sanda Prasetyo mengatakan, kepolisian mendukung kegiatan penertiban keramba yang ada di Bendungan Sutami.
Menurut dia, akibat adanya keramba-keramba yang sudah tidak terpakai dan keramba liar, dapat mengganggu lingkungan di waduk dan areanya.
"Kami sangat mendukung sekali kegiatan operasi penertiban keramba-keramba di waduk Sutami ini. Dapat terlihat pada kondisi dilapangan, keramba-keramba yang selama ini ada di dalam perairan waduk memang perlu adanya penataan ulang. Apalagi, akibat keramba dampak yang muncul sangat terlihat, mulai dari sampah dan sedimentasi yang terjadi, akan mengakibatkan pendangkalan di waduk," ungkapnya.
Pemberian pakan ikan yang berlebih pun juga dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas air di waduk, sehingga potensi pencemaran dari keramba.
"Maka dari itu, niat PJT I dalam penertiban dan penataan keramba nantinya juga akan menguntungkan para pokdakan sendiri. Karena jika lingkungan perairan waduk bersih dan sehat, hasil ikan akan melimpah dan berkualitas, yang jelas ikan akan sehat," kata Sanda.
PJT I juga menggandeng Koramil 0818/06 Sumberpucung dalam pelaksanaan operasi penertiban KJA di Bendungan Sutami. Hal yang sama juga disampaikan Danramil Sumberpucung, Kapten Inf Sapardi melalui Babinsa Karangkates, Pelda Januri yang ikut serta dalam operasi penertiban.
"Kami mendukung kegiatan penertiban keramba yang dilakukan PJT 1 di waduk Sutami ini. Karena, memang sangat penting menjaga kelestarian lingkungan demi keawetan bendungan yang merupakan aset negara yang fungsinya juga untuk rakyat," tegas Januri.