Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Kendalikan Polusi Udara

Minggu, 28 Juli 2019 - 17:00 WIB
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Kendalikan Polusi Udara
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jatim Tahun 2019 di Komplek UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu (28/7/2018).Foto/SIONDONews/lukman ha
A A A
PROBOLINGGO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat ikut mengendalikan polusi udara. Ajakan ini sejalan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu “Beat Air Pollution”.

“Pengendalian polusi udara ini menjadi tema sentral dunia karena berdasarkan data WHO 7 juta manusia meninggal karena polusi udara dan 70 persennya di Asia Pasifik. Dan di Indonesia 62 ribu manusia meninggal karena polusi udara,” ungkap Khofifah pada acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jatim Tahun 2019 di Komplek UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu (28/7/2018).

Khofifah menjelaskan, dalam rangka menindaklanjuti hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil tema nasional yaitu “Biru Langitku Hijau Bumiku”. Oleh sebab itu, Pemprov Jatim akan mensinergikan seluruh elemen strategis untuk mewujudkan udara yang bebas polusi.

“Di Jatim kita ingin melakukan sinergitas supaya bisa bergerak bersama-sama melakukan aksi nyata dan berkontribusi untuk mewujudkan udara yang bebas polusi,” terang gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Ditambahkan, sesuai arahan Menteri LHK setiap Warga Negara Indonesia diharapkan bisa menanam dan memelihara pohon selama hidupnya minimal 25 pohon. Menurutnya, momen penanaman pohon tersebut bisa dilakukan saat perayaan ulang tahun, sehingga akan ada dorongan untuk memelihara pohon tersebut.

“Kegiatan menanam ini sederhananya bisa dilakukan saat kita berulang tahun, karena ulang tahun merupakan peristiwa yang sangat memorable. Dengan demikian akan ada dorongan untuk terus memelihara pohon tersebut,” ujar Khofifah.

Dalam rangka membreakdown lebih detail, orang nomor satu di Jatim ini meminta, dunia usaha dunia industri (DUDI) bisa membangun kerjasama yang kuat dengan pemerhati lingkungan. Oleh sebab itu, pihaknya juga melakukan kerjasamaa dengan beberapa perusahaan untuk melakukan adopsi Sungai Brantas.

“Salah satu yang diharapkan yakni DUDI bisa membangun kerjasama dengan pemerhati lingkungan dan memanfaatkan teknologi clean industry tidak lagi heavy industry,” ujar Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Probolinggo atas peluncuran Perda terkait penggunaan plastik satu kali pakai. Menurutnya, ini merupakan satu kemajuan yang luar biasa. Apalagi, saat ini salah satu PR besar bangsa Indonesia adalah menumpuknya sampah plastik.

“Pemkot Probolinggo dan DPRD Kota Probolinggo ternyata bisa lebih advance dan lebih maju sehingga sudah mengeluarkan Perda plastik satu kali pakai. Saya harap dalam pelaksanaannya seluruh warga masyarakat bisa mendukungnya,” terangnya.

Pada kesempatan ini, Khofifah melakukan penanaman pohon Cemara Udang di tepi Pantai Mayangan. Dijelaskannya, pohon Cemara Udang ini bisa mampu mencegah terjadinya abrasi pantai dan sebagai penyangga jika terjadi gelombang tinggi atau tsunami. Selain itu, pohon ini mampu bertahan hingga 500 tahun.

“Hari ini kita bisa langsung melihat fisik pohon Cemara Udang, pohon ini memiliki kekuatan yang cukup teruji. Sehingga, bisa menjadi penyangga atas kemungkinan terjadinya abrasi pantai maupun gelombang tinggi seperti stunami,” tegasnya sembari mengimbuhkan agar semua pihak ikut menjaga ekosistem dan ekologi alam sekitar.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9803 seconds (0.1#10.140)