Prodia Senior Health Centre di Surabaya Timur Diresmikan

Sabtu, 22 Juni 2019 - 18:50 WIB
Prodia Senior Health...
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty (kanan) seusai meresmikan Prodia Senior Health Centre (PSHC), di Ruko Mega Galaxy, Surabaya, Sabtu (22/6/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - PT Prodia Widyahusada Tbk terus memperluas jangkauan layanan dengan menghadirkan klinik kesehatan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Setelah Prodia membuka PSHC pertama di Jakarta pada akhir tahun 2017, satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP) ini resmi membuka layanan Prodia Senior Health Centre (PSHC) di kota Surabaya.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan, Prodia Senior Health Centre di Surabaya ini menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan yang berkualitas bagi para pelanggan senior atau usia lanjut.

"Sehingga para pelanggan ini bisa tetap sehat, bugar dan terhindar dari penyakit degenerative ataupun komplikasinya," kata dia seusai meresmikan Prodia Senior Health Centre (PSHC), di Ruko Mega Galaxy Jalan Dr Ir H Soekarno No. 190 B-5, Surabaya, Sabtu (22/06/2019).

Dia berharap, kehadiran Prodia Senior Health Centre di Surabaya timur ini dapat berkontribusi terhadap penyediaan layanan kesehatan geriatri yang andal di Surabaya.

"Kami melihat secara demografi, biasanya senior itu berada tidak terlalu ditengah kota. Kita lihat disekitar sini lebih banyak jadi lebih gampang aksesnya," kata dia.

Unit Head Prodia Senior Health Centre Surabaya, Yoppy Chikal RB mengatakan, Prodia Senior Health Centre di Surabaya menyediakan layanan dan fasilitas kesehatan eksklusif, lengkap, dan terpadu.

Layanan itu meliputi penyuluhan kesehatan dan perilaku hidup sehat, deteksi dini dan pemantauan kesehatan pelanggan usia lanjut, seperti konsultasi dan pemeriksaan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Geriatri, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dan Dokter Umum.

Selain itu, ada juga pemeriksaan laboratorium, radiologi, treadmill, EKG, USG, Bone Mineral Density (BMD), fisioterapi dan rehabilitasi medik, dan vaksinasi.

“Usia bukanlah halangan untuk tetap hidup aktif. Untuk itu dengan semakin bertambahnya usia, kita harus semakin peduli untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit. Melalui fasilitas dan layanan di Prodia Senior Health Centre, para pelanggan senior dapat memeriksakan kesehatannya agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar,” kata dia.

Sejalan dengan transformasi Prodia sebagai penyedia layanan kesehatan generasi baru, Prodia telah meluncurkan tes-tes pemeriksaan esoterik atau tes pemeriksaan khusus yang dapat mengidentifikasi risiko penyakit tertentu sehingga setiap individu dapat melakukan tindakan preventif atau pencegahan penyakit tertentu.

Tes pemeriksaan khusus tersebut diantaranya Cancer Risk (CArisk) yang merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko 13 jenis kanker yaitu kanker payudara, usus besar atau kolorektal, serviks, hati, pankreas, paru, lambung, tiroid, uterus, kandung kemih, prostat, nasofaring dan kelenjar getah bening. Adapun pemeriksaan genomik risk lainnya yang akan dikembangkan, dapat digunakan untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan autoimun berdasarkan genetiknya.

Di samping itu, Prodia juga menyediakan pemeriksaan mutasi gen EGFR ctDNA dan ultrasensitive EGFR Mutation T790M untuk menetapkan pengobatan kanker paru; ProHealthy Gut untuk pemeriksaan kesehatan usus, NIPT-ProSafe untuk pemeriksaan non-invasive prenatal testing (NIPT) yaitu pemeriksaan unggulan untuk memprediksi risiko kehamilan bayi down syndrome, serta kerjasama rujukan Analisis Telomere untuk mengetahui usia biologis individu. Prodia merupakan laboratorium klinik pelopor di Indonesia yang menyediakan tes-tes pemeriksaan terbaru.

Pada awal tahun 2019 ini, Prodia juga memperkenalkan tes pemeriksaan baru bernama DiaRisk untuk memprediksi risiko diabetes pada individu. Jenis diabetes yang dapat diketahui risikonya dengan pemeriksaan DIArisk adalah risiko diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan gestational diabetes (diabetes saat kehamilan). Selain diabetes dan komplikasinya, DIArisk juga dapat mengetahui faktor risiko obesitas, kelainan metabolisme lipid, dan penyakit ginjal kronis.

Sekadar diketahui, berdasarkan data Statistik Penduduk Lanjut Usia tahun 2015 dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan bertambah menjadi sekitar 40 juta jiwa pada tahun 2030.

Lebih lanjut, merujuk data Pusat Kependudukan LIPI tahun 2018, kota Surabaya mempunyai jumlah penduduk usia lanjut terbesar ketiga di Jawa Timur yaitu sebesar 219.056 jiwa.

Dalam perbandingan berdasarkan jumlah seluruh populasi penduduk maka jumlah penduduk usia lanjut di kota Surabaya berjumlah sekitar 7,90 persen dari total populasi sebesar 2.848.583 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Surabaya memiliki jumlah penduduk usia lanjut yang cukup tinggi.

Menurut Studi Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2030: Kota Surabaya, Surabaya termasuk kota yang memiliki persentase pertumbuhan penduduk usia lanjut cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi diantaranya karena dipengaruhi oleh semakin meningkatnya usia harapan hidup di kota Surabaya yang mencapai 71 tahun.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7957 seconds (0.1#10.140)