Ruchman Basori: Indonesia Aman Damai Jika Ada Ansor-Banser

Sabtu, 18 Mei 2019 - 16:05 WIB
Ruchman Basori: Indonesia Aman Damai Jika Ada Ansor-Banser
Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Ruchman Basori saat Halaqah Kebangsaan dan Pelantikan Pengrus PAC Ansor Kecamatan Dawe di The Hill’s Vaganza. FOTO/IST
A A A
KUDUS - Gerakan Pemuda Ansor terus berkomitmen mengawal ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk sebelum, saat, dan setelah Pemilu 2019.

Hal itu ditegaskan Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Ruchman Basori saat Halaqah Kebangsaan dan Pelantikan Pengrus PAC Ansor Kecamatan Dawe di The Hills Vaganza, Jumat (17/05).

"22 Mei saat pengumuman hasil pemilu insyaAllah Indonesia aman dan damai. GP Ansor siap mengawal, membantu keamanan bersama TNI-Polri," kata Ruchman di hadapan 1.000 kader Ansor-Banser se-Kabupaten Kudus.

Pada kesempatan itu Ruchman juga menyebut negara Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia. Jumlah TPS sebanyak 801.291 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 185.994.249 dan tersebar di 514 kabupaten/kota, menurutnya, adalah hal yang sangat sulit dicarikan padanannya di dunia.

Ketua Bidang Kaderisasi PP GP Ansor ini memaparkan ada persoalan serius yang saat ini menunggangi Pemilu 2019. Yaitu adanya gerakan transnasional yang masuk ke Indonesia dengan provokasi dan adu domba. Mereka datang ke Indonesia dengan berbagai wajah, yang ingin mengganti NKRI dengan khilafah.

Alumni UIN Walisongo ini memaparkan ada kelompok yang ingin mempertanyakan konsensus nasional, kelompok keagamaan yang merasa dirinya paling benar (truth claim) sehingga mudah menyalahkan dan mengkafirkan yang lain. Pada saat yang sama juga kebanyakan masyarakat kita cenderung diam (silent majority).

Ruchman mensinyalir, gerakan itu dilancarkan melalui media sosial (medsos). Masyarakat dibuat seolah-olah dalam keadaan genting, pemilu dianggap curang dengan bumbu hoaks dan ujaran provokatif. padahal sampai saat ini situasi baik-baik saja, aman, nyaman dan masyarakat beraktivitas seperti biasa.

"Tugas Ansor-Banser adalah menjelaskan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk meminimalisir perbedaan-perbedaan di medsos. InsyaAllah di mana ada Ansor, daerah itu akan aman," katanya diikuti riuh tepuk tangan dari ribuan hadirin.

Sekretaris PCNU Kudus, Kisbiyanto mengatakan, Ansor-Banser harus tegas terhadap segala bentuk kebathilan. Baginya menjaga keamanan bukan semata soal politik, tetapi juga meminimalisir kemaksiatan, judi, dan tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat.

"Buktikan kalau Ansor-Banser sebagai pengaman wilayah dan pencipta kedamaian di Kudus. Untuk memberantas kemaksiatkan cukup ditangani Ansor-Banser, tidak perlu FPI atau ormas lainnya," katanya.

Hadir dalam pelantikan yang dirangkai dengan halaqah kebangsaan, Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Ali Rifai; Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kudus, Sarmanto Hasyim; Anggota DPRD Kudus, Hadi Mutamam; Koramil; Polsek; tokoh masyarakat; dan jajaran Pengurus MWCNU Kecamatan Dawe.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6024 seconds (0.1#10.140)