Peneliti UGM Ungkap Bahan untuk Hancurkan Material Virus Corona
A
A
A
YOGYAKARTA - Peneliti Fakultas Farmasi Univeritas Gadjah Mada (UGM) Ika Puspita Sari mengungkapkan, virus corona jenis baru, Covid-19 memiliki lapisan dinding virus yang tersusun dari amplop dan glikoprotein yangmembungkus ribonucleid acid (RNA) di bagian dalamnya. Agar virus ini mati, maka dibutuhkan bahan yang mampu merusak amplop dan material di dalamnya. Amplop ini tidak akan hancur dengan air, tapi perlu bahan lain yakni alkohol atau surfaktan (sabun) sesuai saran WHO dan etanol.
"Enviromental Protection Agencies (EPA) telah merilis 351 sediaan yang dapat digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh virus, termasuk virus corona dengan waktu kontak yang efektif. Salah satu sediaan yang dimaksud adalah etanol dengan konsentrasi minimal 60%. Dengan konsentrasi tersebut diketahui dapat melarutkan bagian apolar dari dinding virus, sehingga virus akan rusak," kata Ika lewatteleconference, Senin (6/4/2020).
Selain itu, bahan golongan klorin (klorin dioksida, sodium hipoklorit, dan asam hipoklorit) bisa membunuh virus dengan jalan masuk menembus dinding virus dan akan merusak bagian dalam virus. Contoh sediaan lainnya adalah benzalkonium klorida yang termasuk dalam golongan surfaktan kationik yang saat ini banyak digunakan pada cairan disinfektan. Kendati begitu, kedua bahan ini mudah menguap sehinggaberisiko mengganggu pernapasan jika terhirup.
"Ada juga hidrogen peroksida merupakan senyawa oksidator kuat yang bisa merusak dinding virus dan material di dalamnya. Namun penggunaan berlebih akan mengakibatkan iritasi hingga kerusakan kulit,"katanya.
Peneliti Fakultas Farmasi UGM lainnya, Endang Lukitaningsih menambahkan, antiseptik merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yanghidup antara lain permukaan kulit dan membran mukosa. Tujuannya untuk mengurangi kemungkinan infeksi, sepsis atau pembusukan.
Beberapa antiseptik adalah germisida sejati yang mampu menghancurkan mikroba. Sedangkan yang lain bersifat bakteriostatik dan hanya mencegah atau menghambat pertumbuhannya. Antiseptik sering digunakanuntuk membersihkan luka, mensterilkan tangan sebelum melakukan tindakan yang memerlukan sterilitas, misalnya povidon iodin, kalium permanganat, hidrogen peroksida, dan akohol.
"Hand sanitizer umumnya adalah mengandung antiseptik seperti alkohol 60-70%. Kadar bahan aktif pada antiseptik jauh lebih rendah daripada disinfektan," katanya.
"Enviromental Protection Agencies (EPA) telah merilis 351 sediaan yang dapat digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh virus, termasuk virus corona dengan waktu kontak yang efektif. Salah satu sediaan yang dimaksud adalah etanol dengan konsentrasi minimal 60%. Dengan konsentrasi tersebut diketahui dapat melarutkan bagian apolar dari dinding virus, sehingga virus akan rusak," kata Ika lewatteleconference, Senin (6/4/2020).
Selain itu, bahan golongan klorin (klorin dioksida, sodium hipoklorit, dan asam hipoklorit) bisa membunuh virus dengan jalan masuk menembus dinding virus dan akan merusak bagian dalam virus. Contoh sediaan lainnya adalah benzalkonium klorida yang termasuk dalam golongan surfaktan kationik yang saat ini banyak digunakan pada cairan disinfektan. Kendati begitu, kedua bahan ini mudah menguap sehinggaberisiko mengganggu pernapasan jika terhirup.
"Ada juga hidrogen peroksida merupakan senyawa oksidator kuat yang bisa merusak dinding virus dan material di dalamnya. Namun penggunaan berlebih akan mengakibatkan iritasi hingga kerusakan kulit,"katanya.
Peneliti Fakultas Farmasi UGM lainnya, Endang Lukitaningsih menambahkan, antiseptik merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yanghidup antara lain permukaan kulit dan membran mukosa. Tujuannya untuk mengurangi kemungkinan infeksi, sepsis atau pembusukan.
Beberapa antiseptik adalah germisida sejati yang mampu menghancurkan mikroba. Sedangkan yang lain bersifat bakteriostatik dan hanya mencegah atau menghambat pertumbuhannya. Antiseptik sering digunakanuntuk membersihkan luka, mensterilkan tangan sebelum melakukan tindakan yang memerlukan sterilitas, misalnya povidon iodin, kalium permanganat, hidrogen peroksida, dan akohol.
"Hand sanitizer umumnya adalah mengandung antiseptik seperti alkohol 60-70%. Kadar bahan aktif pada antiseptik jauh lebih rendah daripada disinfektan," katanya.
(amm)