Warga Kampung Kerja Bakti Siapkan Tempat Isolasi Pemudik
A
A
A
SEMARANG - Warga desa menyiapkan tempat isolasi bagi pemudik yang baru datang ke desanya, untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Lokasi itu bakal menjadi tempat hunian selama 14 hari bagi pemudik selama menjalani isolasi.
Wargiyati, Kepala Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, mengatakan, dirinya memanfaatkan gedung serbaguna sebagai tempat isolasi. Gedung tersebut dipilih karena cukup besar dan dekat dengan akses kesehatan.
Warga pun kerja bakti untuk menyulap gedung tersebut menjadi tempat isolasi. Mereka memastikan gedung dalam keadaan bersih dan sehat. "Setelah tadi malam diperintah, langsung kami eksekusi pagi ini. Ini cukup besar, bisa menampung ratusan orang," kata Wargiyati, Sabtu (4/4/2020).
Menurutnya, sudah ada 30 warga perantau yang mudik ke desanya. Saat ini, mereka masih diwajibkan menjalani isolasi di rumah masing-masing.
"Setiap pemudik yang datang, langsung didatangi bidan dan Babinsa untuk dilakukan pengecekan. Yang sehat harus isolasi di rumah 14 hari, yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit. Nanti setelah gedung ini siap, maka seluruh perantau akan kami isolasi di gedung ini," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Sugiharto, Kepala Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Dia mengatakan telah menyiapkan balai desa untuk tempat isolasi para pemudik.
"Sampai saat ini baru 7 orang yang pulang kampung dan sudah menjalani isolasi di rumah masing-masing. Nanti kalau gedung isolasi di balai desa sudah siap, maka semua pemudik yang tiba langsung kami isolasi," ucapnya.
Wargiyati, Kepala Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, mengatakan, dirinya memanfaatkan gedung serbaguna sebagai tempat isolasi. Gedung tersebut dipilih karena cukup besar dan dekat dengan akses kesehatan.
Warga pun kerja bakti untuk menyulap gedung tersebut menjadi tempat isolasi. Mereka memastikan gedung dalam keadaan bersih dan sehat. "Setelah tadi malam diperintah, langsung kami eksekusi pagi ini. Ini cukup besar, bisa menampung ratusan orang," kata Wargiyati, Sabtu (4/4/2020).
Menurutnya, sudah ada 30 warga perantau yang mudik ke desanya. Saat ini, mereka masih diwajibkan menjalani isolasi di rumah masing-masing.
"Setiap pemudik yang datang, langsung didatangi bidan dan Babinsa untuk dilakukan pengecekan. Yang sehat harus isolasi di rumah 14 hari, yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit. Nanti setelah gedung ini siap, maka seluruh perantau akan kami isolasi di gedung ini," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Sugiharto, Kepala Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Dia mengatakan telah menyiapkan balai desa untuk tempat isolasi para pemudik.
"Sampai saat ini baru 7 orang yang pulang kampung dan sudah menjalani isolasi di rumah masing-masing. Nanti kalau gedung isolasi di balai desa sudah siap, maka semua pemudik yang tiba langsung kami isolasi," ucapnya.
(nun)