Ketum PP Muhammadiyah: Gus Sholah Sosok Rendah Hati dan Moderat
A
A
A
YOGYAKARTA - Keluarga besar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid. Sebelum meninggal, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sempat menjenguk tokoh yang akrab disapa Gus Sholah tersebut saat menjalani operasi jantung di RS Harapan Kita Jakarta.
"Saya kenal lama dengan Gus Sholah sebagai sosok yang rendah hati, bergaul luas dengan banyak kalangan, moderat," kata Haedar Nashir dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Senin (3/2/2020).
Tidak hanya itu, menurut Haedar, Gus Sholah juga seorang tokoh yang memiliki komitmen keislaman kuat dan visi kebangsaan yang luas. Selain itu, Gus Sholah konsisten pada perjuangan demokrasi dan hak asasi manusia.(Baca Juga: Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan Sebelah Gus Dur)
Haedar menceritakan, pada 2017 silam, dia bersama istri serta Gus Sholah bersama istri menunaikan ibadah haji atas undangan khusus Raja Salman.
"Dalam musim haji tersebut saya bersama Gus Sholah termasuk rombongan perwakilan dunia Islam yang bertemu Raja Salman di Istana Mina. Gus Sholah sosok yang sederhana dan santun. Selama sekitar dua minggu kami ngobrol dan berdiskusi banyak hal tentang Muhammadiyah dan NU, umat Islam, bangsa, dan perkembangan global. Wawasan Gus Sholah moderat dan melintasi, selalu menjaga keseimbangan. Kami atas nama pimpinan pusat Muhammadiyah menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya beliau, semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan husnul khatimah," katanya.
"Saya kenal lama dengan Gus Sholah sebagai sosok yang rendah hati, bergaul luas dengan banyak kalangan, moderat," kata Haedar Nashir dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Senin (3/2/2020).
Tidak hanya itu, menurut Haedar, Gus Sholah juga seorang tokoh yang memiliki komitmen keislaman kuat dan visi kebangsaan yang luas. Selain itu, Gus Sholah konsisten pada perjuangan demokrasi dan hak asasi manusia.(Baca Juga: Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan Sebelah Gus Dur)
Haedar menceritakan, pada 2017 silam, dia bersama istri serta Gus Sholah bersama istri menunaikan ibadah haji atas undangan khusus Raja Salman.
"Dalam musim haji tersebut saya bersama Gus Sholah termasuk rombongan perwakilan dunia Islam yang bertemu Raja Salman di Istana Mina. Gus Sholah sosok yang sederhana dan santun. Selama sekitar dua minggu kami ngobrol dan berdiskusi banyak hal tentang Muhammadiyah dan NU, umat Islam, bangsa, dan perkembangan global. Wawasan Gus Sholah moderat dan melintasi, selalu menjaga keseimbangan. Kami atas nama pimpinan pusat Muhammadiyah menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya beliau, semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan husnul khatimah," katanya.
(amm)