Lokalisasi Sunan Kuning Semarang Resmi Ditutup
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang resmi menutup kompleks resosialisasi Argorejo atau yang dikenal dengan sebutan Lokalisasi Sunan Kuning (SK) Semarang, Jawa Tengah.
Penutupan Sunan Kuning berlaku mulai Jumat (18/10/2019) dengan ditandai pembacaan ikrar oleh beberapa perwakilan warga binaan yang dipimpin Ketua Pengelola Resos Argorejo, Suwandi.
Penutupan kompleks lokalisasi tersebut juga ditandai dengan pembukaan tirai papan pengumuman bertuliskan "Wilayah Argorejo (SK) Kawasan Bebas Prostitusi" yang dilakukan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Kemudian, penutupan Lokalisasi Sunan Kuning diakhiri dengan pembagian tali asih kepada warga binaan masing-masing sebesar Rp5 juta dalam bentuk rekening tabungan.
Sementara dalam ikrarnya, ratusan warga binaan Resos Argorejo bersedia meninggalkan profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) guna meningkatkan harkat martabat sebagai perempuan.
Wali Kota menyatakan kawasan Resos Argorejo nantinya dijadikan kampung tematik. "Kawasan ini akan difokuskan untuk optimalisasi wisata religi Sunan Kuning," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini.
"Selain itu, di kawasan ini diharapkan bisa berubah untuk mendukung wisata Kota Semarang," ujarnya.
Penutupan Sunan Kuning berlaku mulai Jumat (18/10/2019) dengan ditandai pembacaan ikrar oleh beberapa perwakilan warga binaan yang dipimpin Ketua Pengelola Resos Argorejo, Suwandi.
Penutupan kompleks lokalisasi tersebut juga ditandai dengan pembukaan tirai papan pengumuman bertuliskan "Wilayah Argorejo (SK) Kawasan Bebas Prostitusi" yang dilakukan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Kemudian, penutupan Lokalisasi Sunan Kuning diakhiri dengan pembagian tali asih kepada warga binaan masing-masing sebesar Rp5 juta dalam bentuk rekening tabungan.
Sementara dalam ikrarnya, ratusan warga binaan Resos Argorejo bersedia meninggalkan profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) guna meningkatkan harkat martabat sebagai perempuan.
Wali Kota menyatakan kawasan Resos Argorejo nantinya dijadikan kampung tematik. "Kawasan ini akan difokuskan untuk optimalisasi wisata religi Sunan Kuning," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini.
"Selain itu, di kawasan ini diharapkan bisa berubah untuk mendukung wisata Kota Semarang," ujarnya.
(amm)