Dipatuk Ular, Iskandar Tewas

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 09:43 WIB
Dipatuk Ular, Iskandar Tewas
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
TANGERANG - Seorang petugas sekuriti bernama Iskandar tewas seusai dipatuk ular welang yang hendak ditangkapnya di Cluster Michelia Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Meski Iskandar sempat dilarikan ke rumah sakit, bisa ular telanjur menjalar ke bagian jantung hingga nyawanya tak tertolong.

Berdasarkan keterangan tertulis Berita Acara Pelaporan (BAP) pengurus Cluster Michelia disebutkan, peristiwa bermula saat salah satu warga di Cluster Michelia 8 Nomor 2 mendapati ular di area taman kediamannya pada Selasa 20 Agustus 2019 pukul 18.30 WIB. Karena tak memiliki peralatan, penemuan ular itu dilaporkan ke petugas sekuriti setempat.

Tak lama, datang dua petugas sekuriti Iskandar dan Jaelani. Keduanya datang membawa tongkat berupa gagang sapu lidi guna menjinakkan ular tersebut. Iskandar langsung menjepit kepala ular dengan tongkat, dan salah satu tangannya berupaya memegang kepala ular.

Namun tak disangka, pegangan jari tangan Iskandar tak terlalu kuat, sehingga dengan mudah ular welang bisa mematuk jari telunjuk tangan kirinya. Spontan Iskandar melepas ular dan mengisap jari telunjuknya guna mengeluarkan bisa akibat patukan ular.

Ular akhirnya berhasil dijinakkan oleh petugas sekuriti Jaelani. Meski begitu, Iskandar mulai merasakan reaksi racun bisa menjalar ke bagian tubuhnya. Pukul 19.00 WIB, Iskandar dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida untuk perawatan.

Rupanya, di RS Bethsaida serum antibisa belum tersedia. Sehingga pada pukul 19.30 WIB, Iskandar dipindahkan ke RSU Kabupaten Tangerang. Dia ditemani pula oleh pengurus lingkungan Cluster Michelia. Di sana, Iskandar telah diberi serum antibisa.

Beberapa waktu kemudian, Iskandar mengalami kejang dan sesak napas. Hingga pada akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pukul 04.30 WIB. Kondisi terakhir terlihat Iskandar masih mengenakan seragam dinas sekuriti berwarna putih.

Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Muharam Wibisono Adipradono membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun Muharam enggan membeberkan lebih lanjut tentang penanganan korban menggunakan serum antibisa yang ternyata tetap tak mampu menolong nyawanya. "Iya, ada kejadian itu," ucapnya singkat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7453 seconds (0.1#10.140)