Ribuan Mahasiswa UPI Deklarasi Antinarkoba dan Radikalisme

Selasa, 00 0000 - 00:00 WIB
Ribuan Mahasiswa UPI Deklarasi Antinarkoba dan Radikalisme
Ribuan mahasiswa UPI membacakan ikrar dan deklarasi antinarkoba dan radikalisme pada Mokaku di Gymnasium Kampus UPI, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Selasa (28/8/2018). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Ribuan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mendeklarasikan antinarkoba dan radikalisme di Gymnasium Kampus UPI, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Selasa (28/8/2018).

Deklarasi diikuti sekitar 9.000 mahasiswa baru diploma 3 (D3), strata 1 (S1), S2, dan S3. Deklarasi berbarengan dengan dilaksanakannya Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (Mokaku) UPI.

Rektor UPI Asep Kadarohman mengatakan, salah satu permasalahan bangsa saat ini adalah menghadapi disintegrasi dan narkoba. Bahaya disintegrasi mesti disampaikan kepada mahasiswa agar perpecahan bisa dicegah dan dihindari.

“Kami menyadari bahwa bangsa kuat adalah bangsa yang besar. Nah mahasiswa sebagai intelektual masa depan bangsa harus memiliki jiwa kebangsaan yang kuat. Oleh karenanya, kami menambah deklarasi antinarkoba dan radikalisme,” kata Asep.

Dia mengemukakan, deklarasi antinarkoba dan radikalisme baru pertama dilaksanakan UPI. Sebelumnya, UPI lebih banyak mengampanyekan antimenyontek dan plagiarisme.

Gerakan tersebut telah ditempatkan kepada seluruh sivitas akademik dari tingkat mahasiswa hingga dosen. UPI lebih memilih upaya preventif atau pencegahan dibanding melakukan penindakan setelah ada kejadian atau kasus.

Dia bersyukur, hingga kini belum ditemukan kasus terkuat narkoba dan radikalisme. “Kami akan berikan kondisi dan pendampingan agar mereka (mahasiswa) memahami apa sebetulnya bahaya narkoba dan radikalisme. Kami punya aturan disiplin mahasiswa. Yaitu kampus yang harus mencerminkan edukatif, ilmiah, dan religius,” ujar dia.

Ketika ditanya sanksi apa yang akan dilakukan jika ada mahasiswa atau dosen yang terbukti terlibat penyalahgunaan narkoba dan paham radikal?

Asep menuturkan, UPI akan mengedepankan sanksi mendidik. Sanksi mendidik akan lebih bermanfaat. Bukan dalam rangka memberi hukuman, tetapi bagaimana menyadarkannya.

Mokaku UPI akan digelar selama beberapa hari ke depan, menghadirkan sejumlah pembicara nasional. Tahun ini Mokaku UPI diikuti mahasiswa baru semua strata sebanyak 8.916 orang.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3062 seconds (0.1#10.140)