Antisipasi Massa ke Jakarta, TNI-Polri Periksa Penumpang Bus di Padalarang

Selasa, 21 Mei 2019 - 21:16 WIB
Antisipasi Massa ke Jakarta, TNI-Polri Periksa Penumpang Bus di Padalarang
Petugas Polres Cimahi memeriksa penumpang bus di pintu Tol Padalarang, KBB, sebagai antisipasi tindakan kriminal dan mobilisasi massa menuju ke Jakarta. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Jajaran Satuan Sabhara Polres Cimahi bersama Kodim 0609/Kabupaten Bandung melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD).

Selama bulan suci Ramadhan, kegiatan tersebut terus diintensifkan dengan fokus pelaksanaan dipusatkan di wilayah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sejak Senin (20/5/2019) malam.

"Kegiatan KKYD ini bertujuan untuk menghindari potensi konflik dan menjaga kondusivitas. Apalagi sekarang umat Islam sedang puasa, sehingga ketentraman harus dijaga," kata Kabag Ops Polres Cimahi Kompol Wiharyatmo, Selasa (21/5/2019).

Dia menjelaskan, sasaran dan target utama dari operasi ini yakni aktivitas penyakit masyarakat (pekat), pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan tindak kriminal lainnya. Pihaknya tidak mau ada aktivitas ilegal dan negatif, terutama tindak pidana di masyarakat yang muncul karena ulah provokasi segelintir orang.

Selain mengantisipasi adanya aktivitas pekat dan tindak kriminal, pihak kepolisian juga melakukan penyekatan kendaraan di Gerbang Tol Padalarang. Sasaran pemeriksaan yakni kendaraan bus berikut penumpang dan barang bawaannya serta kendaraan angkutan barang atau mobil box yang akan memasuki Jalan Tol Padalarang Timur.

"Alhamdulillah hasilnya nihil, tidak ditemukan kelompok atau orang yang akan berangkat menuju ke KPU pusat di Jakarta serta tidak ditemukan barang terlarang yang dibawa oleh penumpang bus atau dalam mobil box," ucapnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, aktivitas geng motor juga tidak luput dari pantauan. Terutama pada tengah malam dan menjelang dini hari dimana sering ada kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang bisa berpotensi terjadi gesekan. Seperti yang terjadi di daerah lain sehingga dapat menimbulkan keresahan pada masyarakat khususnya pengguna jalan di malam hari.

"Aksi geng motor ini sering membuat resah, makanya pengawasan intensif dilakukan ke sejumlah titik yang kerap dipakai tempat berkumpul gerombolan bermotor," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8365 seconds (0.1#10.140)