Gerak Cepat ACT Cegah Meluasnya DBD di Gunung Sindur

Minggu, 03 Februari 2019 - 01:09 WIB
Gerak Cepat ACT Cegah Meluasnya DBD di Gunung Sindur
Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan pengasapan (fogging) di Perumahan Tamansari Bukit Damai, tepatnya di RW 07 Desa Pedurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jabar. Selain fogging, dilakukan pula tabur bubuk abate. Foto/Istimewa
A A A
BOGOR - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bergerak cepat untuk mencegah meluasnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air. Langkah emergency pun dilakukan dengan melakukan pengasapan (fogging) dan menabur bubuk abate.

Minggu, 2 Februari 2019, ACT melakukan aksi pengasapan di wilayah Perumahan Tamansari Bukit Damai, tepatnya di RW 07 Desa Pedurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di wilayah ini dilaporkan delapan orang telah terjangkit virus dengue, sebagian di antaranya anak-anak. "Bahkan hari ini masih ada yang dirawat di rumah sakit," ujar Ketua RW 07 Alan Suharlan kepada tim relawan ACT.

Alan menyampaikan apresiasinya atas kecepatan ACT merespons merebaknya penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Alhamdulillah, warga kami merasa bersyukur atas kecepatan ACT membantu warga yang resah dan tak kunjung ada penyemprotan dari pemerintah daerah. ACT sudah lebih dulu hadir," kata Alan.

Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan mengatakan, langkah fogging dan tabur bubuk abate ini diambil untuk mencegah meluasnya penyebaran DBD. "Fogging ini memang hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Untuk itu kami juga membantu memberikan bubuk abate yang ditabur guna mematikan jentik-jentiknya," kata Lukman.

Namun, Lukman mengimbau jangan berhenti hanya di pengasapan dan menabur bubuk abate. Yang perlu dilakukan berikutnya adalah membangun kesadaran masing-masing individu untuk berperilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. (Baca Juga: Kasus DBD Meningkat, Perilaku Manusia Turut Menjadi Penyebab
"Jangan biarkan air menggenang hingga berhari-hari, karena berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk DBD," ujarnya di hadapan sejumlah pengurus lingkungan RW 07 Desa Pedurenan.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, hingga 28 Januari 2019 tercatat ada 2.204 orang yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Sebanyak 14 orang di antaranya meninggal dunia.

Di Kabupaten Bogor, hingga akhir Januari 2019 penderita DBD mencapai 296 orang. Lima orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Bupati Bogor Ade Yasin telah menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah mulai dari camat, kepala desa/lurah, puskesmas, dan rumah sakit untuk bersama-sama menanggulangi DBD.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0517 seconds (0.1#10.140)