Tumbuhkan Minat Baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangandaran Lakukan Ini
A
A
A
PANGANDARAN - Minat warga Pangandaran, Jawa Barat, dalam hal membaca tergolong rendah. Padahal, budaya membaca bisa menambah pengetahuan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangandaran Tatang S Praja mengatakan, lemahnya budaya baca dipengaruhi beberapa faktor.
"Salah satu di antara faktor rendahnya budaya baca belum maksimalnya sarana dan fasilitas baca di lingkungan masyarakat," kata Tatang, Kamis (31/1/2019).
Upaya yang telah dilakukan agar minat budaya baca meningkat di antaranya bekerja sama dengan perhotelan, rumah makan, dan perbankan dengan cara menyimpan sejumlah buku.
"Sistem yang kami terapkan dengan cara silang layang. Menyimpan beberapa judul buku dalam waktu tertentu dan ditukar dengan judul buku baru setelah beberapa bulan," ujarnya.
Rencananya, tahun 2019 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bakal menambah taman bacaan di ruang publik. "Kami ingin taman bacaan atau perpustakaan dekat ke calon pemustaka, agar minat baca warga meningkat," kata Tatang.
Tatang menjelaskan, pihaknya juga akan memaksimalkan penggunaan perpustakaan motor dan mobil keliling ke berbagai daerah sasaran.
"Angka kunjungan ke perpustakaan tahun 2018 hanya tercatat 710 kunjungan dari anggota perpustakaan, 77 kunjungan dari nonanggota perpustakaan dan dua kali rombongan sekolah," jelas Tatang.
Aktivitas baca yang terdata di antaranya kalangan remaja awal 1,0%, remaja akhir 30,2%, dewasa awal 40,9%, dewasa akhir 13,0%, lansia awal 13,2%, dan manula 1%.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangandaran Tatang S Praja mengatakan, lemahnya budaya baca dipengaruhi beberapa faktor.
"Salah satu di antara faktor rendahnya budaya baca belum maksimalnya sarana dan fasilitas baca di lingkungan masyarakat," kata Tatang, Kamis (31/1/2019).
Upaya yang telah dilakukan agar minat budaya baca meningkat di antaranya bekerja sama dengan perhotelan, rumah makan, dan perbankan dengan cara menyimpan sejumlah buku.
"Sistem yang kami terapkan dengan cara silang layang. Menyimpan beberapa judul buku dalam waktu tertentu dan ditukar dengan judul buku baru setelah beberapa bulan," ujarnya.
Rencananya, tahun 2019 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bakal menambah taman bacaan di ruang publik. "Kami ingin taman bacaan atau perpustakaan dekat ke calon pemustaka, agar minat baca warga meningkat," kata Tatang.
Tatang menjelaskan, pihaknya juga akan memaksimalkan penggunaan perpustakaan motor dan mobil keliling ke berbagai daerah sasaran.
"Angka kunjungan ke perpustakaan tahun 2018 hanya tercatat 710 kunjungan dari anggota perpustakaan, 77 kunjungan dari nonanggota perpustakaan dan dua kali rombongan sekolah," jelas Tatang.
Aktivitas baca yang terdata di antaranya kalangan remaja awal 1,0%, remaja akhir 30,2%, dewasa awal 40,9%, dewasa akhir 13,0%, lansia awal 13,2%, dan manula 1%.
(zik)