Masker Kain Jadi Alternatif, Ini Pesan Dinkes Jabar

Selasa, 07 April 2020 - 18:43 WIB
Masker Kain Jadi Alternatif,...
Masker kain bisa digunakan oleh masyarakat yang sehat. Namun, dalam hal ini tetap dibutuhkan menjaga jarak karena masker ini tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel. Foto/Tianas Closet
A A A
BANDUNG - Sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO) dan pemerintah pusat, masyarakat kini diwajibkan mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Namun, bila masker berstandar medis sangat terbatas apalagi langka, masker berbahan kain bisa menjadi alternative untuk menekan potensi penularan virus corona (COVID-19).

"Masyarakat bisa menjadikan masker kain sebagai alternatif sesuai imbauan pemerintah pusat dan masker medis diutamakan bagi tenaga kesehatan," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Berli Hamdani, Selasa (7/4/2020).

Berlin berpesan, masyarakat harus masker kain dengan benar dan tertutup. Dia menyarankan agar masyarakat memilih masker kain yang sesuai dengan ukuran wajah, sehingga dapat menutup mulut, hidung, dan dagu.

"Kemampuan masker kain menyaring partikel kecil masuk ke dalam hidung memang tidak sebaik masker bedah ataupun masker N95. Oleh karena itu, masyarakat harus memilih masker kain yang bisa menutupi mulut, hidung, dan dagu dengan baik," terangnya. (Baca : Infeksi Corona Meningkat, Warga Bandung Diimbau Pakai Masker)

Menurut Berli, efektivitas filtrasi masker kain sekitar 10-60 persen, sedangkan efektivitas filtrasi masker bedah berada di antara 30-95 persen. Sementara masker N95 atau ekuivalen memiliki efektivitas filtrasi di atas 95 persen.

Masyarakat dalam kondisi sehat, kata Berli, dapat menggunakan masker kain di tempat umum atau area publik dengan tetap menjaga jarak 1,5-2 meter sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Selain prinsip jaga jarak tetap diterapkan, penggunaan masker kain harus dibarengi dengan kebiasaan mencuci tangan. Saat memperbaiki posisi masker kain yang berubah atau longgar, masyarakat diimbau untuk mencuci tangan sebelum maupun sesudahnya.

"Saat melepasnya juga harus hati-hati agar tangan tidak terkontaminasi cairan di masker. Segera ganti masker kain apabila rusak. Masker kain dicuci dengan air bersih dan sabun setelah dipakai. Penggunaan masker kain akan efektif ketika masyarakat tetap menjaga jarak, dan mempunyai kebiasaan mencuci tangan yang baik," paparnya. (Baca : Dibutuhkan Petugas, Lapas Purwakarta Kerahkan Warga Binaan Produksi Masker)

Berli menekankan, kedisiplinan masyarakat dalam mengenakan masker dan menerapkan physical maupun social distancing bisa menjadi bentuk solidaritas kepada sesama ataupun kepada tenaga medis yang sedang berjuang melawan COVID-19 di zona merah.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5437 seconds (0.1#10.140)