Antisipasi Praktik Perjokian, Unjani Terapkan Sistem IT dalam PMB 2020/2021

Jum'at, 20 Desember 2019 - 22:31 WIB
Antisipasi Praktik Perjokian, Unjani Terapkan Sistem IT dalam PMB 2020/2021
Rektor Unjani Witjaksono menjelaskan sistem penerimaan mahasiswa baru tahun 2020/2021 di hadapan guru BK, dosen, dan jajaran rektorat di Kampus Unjani Cimahi, Jumat (20/12/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi menerapkan sistem Informasi Teknologi (IT) baru dalam melakukan penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun 2020/2021 yang saat ini sudah dimulai.

Selain memudahkan mahasiswa baru dalam proses pendaftaran, sistem ini pun dapat meminimalisasi praktik perjokian di sejumlah program studi (prodi) unggulan seperti yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

"Pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) kali ini kami mengaplikasikan sistem pendaftaran berbasis IT yang memudahkan mahasiswa baru. Makanya untuk menyamakan persepsi, kami mengumpulkan semua dan mengundang guru-guru BK, termasuk mempresentasikan sistem IT ini untuk disosialisasikan ke murid," kata Rektor Unjani Witjaksono seusai pertemuan di Rektorat Unjani Cimahi, Jumat (20/12/2019).

Menurutnya dengan sistem ini, maka proses PMB menjadi lebih mudah. Mahasiswa bisa langsung memilih prodi favorit sesuai dengan minat dan bakat mereka. Semoga melalui sistem ini bisa menghindarkan dari praktik perjokian.

Selain aturan yang lebih diperketat, pengawasan, dan menambah alat deteksi juga akan dilakukan. Saat ini Unjani memiliki delapan fakultas dengan 23 prodi dengan jumlah mahasiswa aktif 12.813.

Prodi itu mumnya favorit karena peminatnya banyak, seperti Fakultas Kedokteran, Farmasi, Apoteker, Manajemen, HI, Psikologi, dan Fakuktas Teknik.

Pendaftar ke sejumlah fakultas itu kerap tidak sebanding dengan kuota yang ada. Contohnya untuk Fakultas Kedokteran, dari kuota yang diterima 150-180 mahasiswa tapi yang daftar bisa mencapai 12 kali lipatnya.

Di sisi lain, Unjani juga tidak akan menerima calon mahasiswa yang nilainya di bawah standar. Itu menjadi komitmen dan idealisme yang dipertahankan agar mahasiswa pendaftar ke Unjani memiliki standar kualifikasi yang baik.

"Kami setia pada standar yang ditetapkan bahwa menerima mereka yang nilainya di bawah standar tidak akan diterima," tegasnya.

Lebih lanjut, Witjaksono menginginkan ada peningkatan baik dari aspek kualiti maupun kuantiti dalam PMB tahun ini yang targetnya bisa menerima sebanyak 3.740 mahasiswa baru.

Apalagi peringkat Unjani dari tahun ke tahun terus naik secara nasional, dari asalnya 400 jadi 200 dan sekarang 142. Bahkan di Kementerian masuk 100 besar dan kelasnya naik dari Madya sekarang jadi Utama. Sehingga itu menjadi modal untuk menarik mahasiswa baru dari Cimahi, Bandung Barat, dan daerah lainnya.

"Kami juga terus mendorong peningkatan kualitas pengajar dari yang S2 ke S3, dan S3 jadi guru besar, sebagai bagian dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Rencananya tahun depan kami juga akan menambah prodi baru terutama di jenjang S2," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2994 seconds (0.1#10.140)