Buaya Serang Warga yang Sedang Mandi dan Mencuci
A
A
A
TANGGAMUS - Dua warga di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, diserang buaya saat mandi dan mencuci di Sungai Semaka, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Sabtu (19/10/2019). Dua korban yang diserang buaya adalah Muhajir (60), warga Banjar, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, dan Muhammad Kiflan (9), warga Sudimoro Kecamatan Semaka, Tanggamus.
Muhajir diserang buaya saat mandi di sungai sepulang dari bersawah. Saat mandi, tiba-tiba kaki Muhajir digigit buaya sepanjang 2,5 meter. Beruntung gigitan buaya dapat terlepas sehingga dia lolos dari maut dan pulang dibantu warga sekitar.
Muhajir mengalami luka serius di bagian kaki, lalu dibawa ke puskemas setempat untuk mendapat perawatan intensif. Satu korban lagi, Muhammad Kiflan, diserang buaya saat sedang membantu ibunya mencuci.
Akibat gigitan buaya, bocah sembilan tahun ini mendapat 20 jahitan di kaki kanannya. “Atas kejadian ini masyarakat merasa trauma dan takut beraktivitas di sungai, seperti mandi, mencuci, mencari ikan, dan menambang pasir," kata Supariyati, orang tua korban.
Setahun terakhir, buaya sering muncul di Sungai Semaka yang melintas perkampungan padat penduduk. Diduga ini disebabkan ekosistem buaya di muara Sungai Semaka rusak akibat penambangan pasir. Warga berharap Pemerintah Tanggamus mengecek dan mengantisipasi masalah ini agar tidak jatuh korban.
Muhajir diserang buaya saat mandi di sungai sepulang dari bersawah. Saat mandi, tiba-tiba kaki Muhajir digigit buaya sepanjang 2,5 meter. Beruntung gigitan buaya dapat terlepas sehingga dia lolos dari maut dan pulang dibantu warga sekitar.
Muhajir mengalami luka serius di bagian kaki, lalu dibawa ke puskemas setempat untuk mendapat perawatan intensif. Satu korban lagi, Muhammad Kiflan, diserang buaya saat sedang membantu ibunya mencuci.
Akibat gigitan buaya, bocah sembilan tahun ini mendapat 20 jahitan di kaki kanannya. “Atas kejadian ini masyarakat merasa trauma dan takut beraktivitas di sungai, seperti mandi, mencuci, mencari ikan, dan menambang pasir," kata Supariyati, orang tua korban.
Setahun terakhir, buaya sering muncul di Sungai Semaka yang melintas perkampungan padat penduduk. Diduga ini disebabkan ekosistem buaya di muara Sungai Semaka rusak akibat penambangan pasir. Warga berharap Pemerintah Tanggamus mengecek dan mengantisipasi masalah ini agar tidak jatuh korban.
(zik)