KA Argo Bromo Anggrek Tabrak Truk, Sopir Tewas
A
A
A
KENDAL - Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek CC 2061368 jurusan Surabaya-Jakarta menghantam truk G 1827 CC bermuatan pasir di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.
Sopir truk, Kaspan Djaspun (58), warga Sidomukti RT 2 RW 3 Kecamatan Weleri, tewas seketika setelah sempat terjebak dan terseret di dalam kabin truk sepanjang sekira 50 meter. Korban mengalami luka parah pada bagian kepala.
Peristiwa nahas tersebut bermula saat korban mengemudikan truk bermuatan pasir dari arah utara. Korban melintasi perlintasan tanpa palang pintu itu tanpa mewaspadai adanya kereta api, Senin (9/3/2015).
Warga setempat sempat berteriak memberikan peringatan kepada korban bahwa ada kereta api yang akan melintas. Namun, diduga korban tidak mendengar. Kecelakaan pun terjadi, badan truk rusak berantakan dan tercecer sekira satu kilometer.
Salah seorang warga setempat, Tumani (51), mengatakan bahwa perlintasan KA di Desa Ngasinan memang tergolong rawan. Sebab, pengguna jalan yang dari arah utara tidak bisa melihat munculnya kereta api.
"Tadi itu truk datang dari arah utara, kemungkinan dia tidak bisa melihat kedatangan kereta api. Sudah diteriaki warga, tapi mungkin tidak mendengar, terus saja melaju. Akhirnya ditabrak tepat di bagian depan truk," katanya.
Menurutnya, sopir truk sempat hendak menyelamatkan diri, namun tidak berhasil. Tubuh korban sempat terseret dan terpental di jarak sekitar 50 meter. Namun, bagian kabin truk masih terseret hingga sekitar satu kilometer. Beberapa bagian kerangka truk lerlepas dan menghalangi laju kereta api.
"Ada beberapa besi yang menyilang di bagian bawah kereta api, sehingga berhenti dengan kondisi kepala truk menyangkut di depan loko," lanjutnya.
Lilik Supardi, salah seorang penumpang KA Argo Bromo Anggrek mengatakan, saat terjadi tabrakan terdengar suara benturan yang sangat keras. Benturan kembali terjadi saat badan truk yang terseret menabrak tiang jembatan 500 meter dari perlintasan.
"Saya sempet kaget karena ada suara benturan keras, istri saya bahkan shock karena dikira kereta mengalami anjlok."
Kasatlantas Polres Kendal AKP Dedi Kasiyadi menyampaikan bahwa kecelakaan tersebut masih dalam penanganan Polres Kendal. Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk masinis Argo Bromo Anggrek, Selamet Subagyo.
"Perlintasan kereta api tanpa palang pintu memang berbahaya. Selama ini, kami sudah melakukan sosialisasi, terutama setelah dioperasikan rel ganda," terang dia.
Sopir truk, Kaspan Djaspun (58), warga Sidomukti RT 2 RW 3 Kecamatan Weleri, tewas seketika setelah sempat terjebak dan terseret di dalam kabin truk sepanjang sekira 50 meter. Korban mengalami luka parah pada bagian kepala.
Peristiwa nahas tersebut bermula saat korban mengemudikan truk bermuatan pasir dari arah utara. Korban melintasi perlintasan tanpa palang pintu itu tanpa mewaspadai adanya kereta api, Senin (9/3/2015).
Warga setempat sempat berteriak memberikan peringatan kepada korban bahwa ada kereta api yang akan melintas. Namun, diduga korban tidak mendengar. Kecelakaan pun terjadi, badan truk rusak berantakan dan tercecer sekira satu kilometer.
Salah seorang warga setempat, Tumani (51), mengatakan bahwa perlintasan KA di Desa Ngasinan memang tergolong rawan. Sebab, pengguna jalan yang dari arah utara tidak bisa melihat munculnya kereta api.
"Tadi itu truk datang dari arah utara, kemungkinan dia tidak bisa melihat kedatangan kereta api. Sudah diteriaki warga, tapi mungkin tidak mendengar, terus saja melaju. Akhirnya ditabrak tepat di bagian depan truk," katanya.
Menurutnya, sopir truk sempat hendak menyelamatkan diri, namun tidak berhasil. Tubuh korban sempat terseret dan terpental di jarak sekitar 50 meter. Namun, bagian kabin truk masih terseret hingga sekitar satu kilometer. Beberapa bagian kerangka truk lerlepas dan menghalangi laju kereta api.
"Ada beberapa besi yang menyilang di bagian bawah kereta api, sehingga berhenti dengan kondisi kepala truk menyangkut di depan loko," lanjutnya.
Lilik Supardi, salah seorang penumpang KA Argo Bromo Anggrek mengatakan, saat terjadi tabrakan terdengar suara benturan yang sangat keras. Benturan kembali terjadi saat badan truk yang terseret menabrak tiang jembatan 500 meter dari perlintasan.
"Saya sempet kaget karena ada suara benturan keras, istri saya bahkan shock karena dikira kereta mengalami anjlok."
Kasatlantas Polres Kendal AKP Dedi Kasiyadi menyampaikan bahwa kecelakaan tersebut masih dalam penanganan Polres Kendal. Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk masinis Argo Bromo Anggrek, Selamet Subagyo.
"Perlintasan kereta api tanpa palang pintu memang berbahaya. Selama ini, kami sudah melakukan sosialisasi, terutama setelah dioperasikan rel ganda," terang dia.
(zik)