Muba Tetapkan Status Waspada Banjir

Kamis, 11 Desember 2014 - 02:58 WIB
Muba Tetapkan Status Waspada Banjir
Muba Tetapkan Status Waspada Banjir
A A A
SEKAYU - Pemerintah Kabupaten Muba menetapkan status waspada banjir, ini menyusul semakin tingginya debit air Sungai Musi dan Sungai Batang Hari Leko, karena intensitas air hujan yang turun semakin besar.

“Untuk saat ini statusnya waspada banjir dan kita terus lakukan pemantauan debit air Sungai Musi secara intensif di beberapa titik yang telah ditentukan,” ujar Kabid Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Panpane Syafri, saat dibincangi, Rabu (10/12/2014).

Hingga saat ini, lanjut dia, terdapat 13 titik pantau debit air yang ditempatkan oleh pihaknya, yakni tujuh titik di Kota Sekayu dan lima titik tersebar di lima kecamatan lainnya. Dimana ketinggian air diukur dari permukaan tanah datar yang diukur di pinggir sungai.

“Ada 13 titik pantau yang ada, kita ukur dari permukaan tanah datar di pinggir sungai. Saat ini ketinggian air baru mencapai 50 centimeter,” kata dia.

Namun, kata Panpane, jika ketinggian air di 13 titik pantau telah mencapai 2,5 meter ke atas, maka status akan mengalami perubahan menjadi siaga banjir.

“Kalau ketinggian air sudah di atas 2,5 meter itu artinya sudah mencapai daratan. Kondisi tersebut akan langsung kita sampaikan kepada Bupati. Karena pengumuman status siaga banjir dilakukan oleh Bupati,” papar dia.

Adapun puncak musim hujan, lanjut dia, berdasarkan pantauan dari Badan Metereoligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung pada Januari hingga Februari mendatang.

Oleh karena itulah, masyarakat khususnya yang berada di tepian Sungai Musi dan Batang Hari Leko untuk tetap berhati-hati dan waspada.

“Sekitar 80% penduduk kita ini tinggalnya di tepian sungai. Kita imbau, kalau bisa mengungsi untuk sementara waktu ke daearah yang aman. Karena yang kita takutkan itu bukan luapan air sungai, namun air bandang yang dapat datang secara tiba-tiba,” tandas Panpane.

Sementara itu, Camat Sanga Desa, Asmarani, mengatakan, berdasarakan data yang masuk, saat ini sebanyak 700 KK telah menjadi korban banjir.

Jumlah tersebut tersebar di empat Desa yakni Desa Trans SP2 Desa Air Balui, Trans SP 3 Desa Jud 1, Desa Ulak Embacang, dan daerah Transmigrasi Desa Keban 1.

“Kita sudah laporkan kondisi ini dan warga yang mengungsi juga sudah mendapatkan bantuan dari Pemkab Muba, seperti sembako, beras dan selimut. Saat ini warga yang rumahnya terkena banjir ada yang mengungsi di rumah keluarga dan ada juga di posko,” tandas dia.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1595 seconds (0.1#10.140)