Kebo Iwo, Patih Kerajaan Bali yang Ditakuti Gajah Mada (Bagian-3)

Minggu, 12 Oktober 2014 - 05:00 WIB
Kebo Iwo, Patih Kerajaan Bali yang Ditakuti Gajah Mada (Bagian-3)
Kebo Iwo, Patih Kerajaan Bali yang Ditakuti Gajah Mada (Bagian-3)
A A A
Berangkatlah Mahapatih Gajah Mada dan Patih Kebo Iwa ke Pulau Jawa dengan menggunakan perahu.

Saat itu, Kebo Iwa berangkat dengan perahu pemberian Gajah Mada yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Perahu tersebut telah didesain khusus. Harapannya di tengah samudra perahu tersebut bocor dan tenggelam.

Benar saja, akhirnya perahu yang ditumpangi Kebo Iwa bocor dan tenggelam di tengah samudra.

Tetapi, saat itu Kebo Iwa meloncat dan berenang seperti ikan hiu hingga sampai ke Pulau Jawa. Saat melihat kejadian ini, Gajah Mada semakin khawatir sekaligus kaguman akan kehebatan Kebo Iwa.

Sesampainya di Pulau jawa, Mahapatih Gajah Mada mengajak Kebo Iwa berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Gajah Mada terus memikirkan cara menyingkirkan Kebo Iwa. Sebab, jika harus bertarung melawan Kebo Iwa, Gajah Mada dan rombongannya merasa gentar.

Maka timbul siasat baru Gajah Mada saat itu. Kepada Kebo Iwa, Gajah Mada berucap sesuai dengan tradisi Tanah Jawa, sebelum upacara perkawinan dilaksanakan mempelai laki-laki harus memberikan emas kawin kepada mempelai wanita, sesuai apa yang diminta oleh mempelai wanita.

Masih menurut Gajah Mada, mempelai wanita ingin diberikan emas kawin sebuah sumur yang kelak dapat dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat Majapahit.

Memang, sampai di Jawa, Kebo Iwa dipertemukan dengan sang putri cantik. Sang putri pun memberikan sarat agar Kebo Iwa membuatkan dirinya sebuah sumur.

Tanpa curiga, Kebo Iwa menyanggupi persaratan tersebut. Maka mulailah dengan cekatan Kebo Iwa menggali sumur, tapi ketika dirasa cukup dalam, tiba-tiba Gajah Mada memerintahkan pasukannya untuk menimbun Kebo Iwa yang ketika itu masih berada di dasar sumur dengan batu dan tanah hingga Kebo Iwa terkubur.

Tetapi lantaran kesaktiannya, ternyata Kebo Iwa tidak mati, dia bahkan mampu keluar dari dasar sumur dengan keadaan segar bugar.

Saat itulah, Kebo Iwa amat marah dengan kelicikan Gajah Mada sehingga langsung mencari dan meyerang Patih Gajah Mada.

Menurut petunjuk Niskala Kebo Iwa, saat itu Kebo Iwa naik ke atas dari dalam sumur mencari Gajah Mada hingga ke Gunung Wilis, tepatnya di Dusun Wisata Besuki, Desa Jugo, Kec Mojo, Kediri, Jawa Timur.

Sumur yang digali Kebo Iwa, kini sudah dibangun tempat suci bernama Candi Kedaton.

Pertempuran sangat seru dan berimbang antara Kebo Iwa dan Gajah Mada berlangsung lama sekali tanpa ada yang menang dan kalah.

Dalam pertarungan itu, Kebo Iwa sempat menanyakan alasan seorang patih dari kerajaan yang besar berlaku licik dan tidak pantas dilakukan oleh seorang yang mengaku sebagai seorang negarawan.

Patih Gajah Mada menjawab ”Kewajiban seorang ksatria untuk memperluas wilayah kerajaannya, serta mempersatukan nusantara di bawah panji-panji Majapahit. Karena Patih Kebo Iwa merupakan batusandungan, jadi wajib untuk disingkirkan,” kata Gajah Mada.

Berhubung rasa malu untuk kembali ke Bali, maka Kebo Iwa berkata. "Kewajibanmu mempersatukan nusantara di bawah Majapahit tidak akan saya halangi dan saya akan memberikan rahasia kematian saya,” kata Kebo Iwa.

Diam-diam Kebo Iwa mendukung rencana Gajah Mada yang akan mempersatukan nusantara. Karena itu, dalam pertempuran yang sudah lama sekali tersebut, Kebo Iwa memberitahukan kelemahannya pada Gajah Mada. Namun Kebo Iwa juga sempat bersumpah.

"Kematian saya terjadi jika saya dikubur dengan bubuk kapur. Tetapi karena Anda secara licik telah menipu saya, maka kelak negeri nusantara bentukkan Anda akan diperintah dan dijajah oleh orang orang yang berkulit putih, berhidung mancung, berambut pirang. Roh saya akan menyatu dengan orang-orang kulit putih tersebut hingga saya merasa puas," kata Kebo Iwa.

Gajah Mada yang mengetahui kelemahan Kebo Iwa ketika itu lansung menyerang. Di antar pasukan Majapahit ada yang menyiapkan bubuk kapur guna mengubur Kebo Iwa agar bisa mati. Benar saja Kebo Iwa pun langsung meninggal.

Sejak kematian Kebo Iwa, maka dimulailah penaklukan Kerajaan Bali Aga oleh Majapahit yang dipimping oleh Gajah Mada beserta para Arya dari Majapahit, seperti Adityawarman dan yang lainnya.

Dalam invasi tersebut, Raja Bali tewas terbunuh di dalam pertempuran dahsyat melawan Gajah Mada. Begitu pula Putra Mahkota yang masih kecil tewas ditangan Gajah Mada sehingga tidak ada pewaris tahta kerajaan Bali.

Akan tetapi, perlawanan rakyat Bali susah dihentikan karena semua rakyat Bali yang laki-laki mendaftar sebagai tentara untuk melawan Majapahit, tentara Bali seperti mati satu tumbuh seribu.

Gajah Mada terus berfikir menghentikan perlawanan rakyat Bali. Diputuskanlah untuk menangkap pemimpin pasukan Kerajaan Bali yang saat itu dipimping oleh Ki Pasung Grigis agar perlawanan rakyat Bali dapat dihentikan.

Maka, Patih Gajah Mada kembali bersiasat meminta gencatan senjata. Majapahit lantas meminta berunding dengan Ki Pasung Grigis sebegai pimpinan.

Dalam perundingan tersebutlah Ki Pasung Grigis di tangkap dan dijadikan sandera kemudian dibawa ke Majapahit……Bersambung.

Cerita Pagi Besok. Menceritakan masa kecil Kebo Iwa yang memahat Candi dengan kukunya.
_______
Sumber: Buku Babad Bendesa Manik Mas, Wikipedia, dan beberapa sumber lain.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8349 seconds (0.1#10.140)