Kapolda Nyatakan Kematian Ketua DPRD Karawang karena Bunuh Diri

KARAWANG - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol M Iriawan menyatakan kematian Ketua DPRD Karawang Tono Bahtiar beberapa waktu lalu akibat bunuh diri.

Karena menurut mantan Kapolda NTB ini, setelah dilakukan autopsi pada jenazah Tono, terdapat jeratan dan hentakan.

"Sudah dilakukan autopsi pada mayat (Tono) jadi hasilnya memang terjadi hentakan dan jeratan, kalo tanda-tanda bunuh diri karena dari kemaluannya keluar air mani," katanya saat bertemu wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (6/8/2014).

Karenanya pihaknya menyatakan jika Ketua DPRD Karawang tersebut meninggal karena bunuh diri.

"Sementara indikasi itu bunuh diri, tapi kita tak tahu, karena orang punya masalah pribadi masing-masing," kata mantan Direskrimum Polda Metro Jaya ini.

Sebelumnya kematian Tono sempat menggemparkan semua elemen setempat, pasalnya kematiannya dinilai Janggal.

Kematian orang no satu di DPRD Karawang ini menjadi pertanyaan berbagai pihak. Pasalnya pada awalnya, pihak keluarga mengklaim, kematian Tono akibat serangan jantung.

Namun dari olah TKP, polisi menyatakan kalau Tono meninggal karena gantung diri. Tim Identifikasi dan Forensik Mabes Polri pada Kamis siang 31 Juli 2014 lalu juga melakukan pembongkaran terhadap makam Tono untuk dilakukan autopsi terkait ditemukannya sejumlah kejanggalan dalam proses kematiannya.

Kematian Tono membuat kaget semua elemen masyarakat setempat. Betapa tidak, legislator DPR RI terpilih 2014 ini sebelumnya terlihat bugar.

Bahkan siang hari sebelum malamnya ditemukan tewas, Minggu 27 Juli 2014, politisi PDI Perjuangan ini terlihat masih beraktivitas.

Kemudian, sekitar pukul 18.00 WIB di hari yang sama, Tono Bahtiar ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, setengah tergantung, leher terjerat tali dan lidah menjulur ke luar.

Awalnya, pihak keluarga mengklaim, kematian Tono Bahtiar akibat serangan jantung. Namun dari olah TKP, polisi menyatakan kalau Tono Bahtiar meninggal karena gantung diri.