Bentuk Tim ke Malaysia, Polisi Cari Keberadaan JS
A
A
A
BANDUNG - Setelah memastikan kasus dugaan pemerkosaan dan perampokan yang dialami mahasiswi Unpad asal Malaysia berinisial JS tidak terjadi, pihak kepolisian masih belum mendapatkan keterangan langsung pelapor.
Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya telah membuat panggilan terhadap JS dengan jatuh tempo pada 27 Juni kemarin. Namun hingga kini JS yang kembali ke Malaysia belum juga kunjung hadir.
“Kita sudah buat surat panggilan buat dia. Tapi sampai sekarang memang belum ada kabar dan belum datang saja,” jelas Iriawan, kepada wartawan, Rabu (2/7/2014).
Menurut Iriawan, surat tersebut selain diberikan langsung kepada JS juga ditembuskan ke berbagai instansi, seperti Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia, NCB Interpol, Mabes Polri, dan juga kepolisian di Malaysia.
Iriawan menegaskan, jika dalam beberapa surat panggilan JS kembali tidak hadir. Maka pihaknya akan mengirimkan tim untuk menuju Malaysia mencari keberadaan JS.
“Kita akan kirim tim, dua atau tiga orang ke sana (Malaysia). Mungkin nanti setelah Operasi Mantap Brata dan Operasi Ketupat,” terangnya.
Seperti diketahui, JS membuat laporan kepolisian dan mengaku telah menjadi korban pemerkosaan dan perampokan. Dia juga mengaku diculik oleh seseorang di kawasan Kampus Jatinangor, Kabupaten Subang, dan dibuang di Kawasan Grafika Cikole, Kabupaten Bandung Barat.
Namun dari hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan barang bukti, dan hasil visum, tidak ditemukan adanya perkosaan atau perampokan yang menimpa JS. Dan sejak membuat laporan polisi, JS pulang ke Malaysia dan tak kunjung datang ke Indonesia.
Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya telah membuat panggilan terhadap JS dengan jatuh tempo pada 27 Juni kemarin. Namun hingga kini JS yang kembali ke Malaysia belum juga kunjung hadir.
“Kita sudah buat surat panggilan buat dia. Tapi sampai sekarang memang belum ada kabar dan belum datang saja,” jelas Iriawan, kepada wartawan, Rabu (2/7/2014).
Menurut Iriawan, surat tersebut selain diberikan langsung kepada JS juga ditembuskan ke berbagai instansi, seperti Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia, NCB Interpol, Mabes Polri, dan juga kepolisian di Malaysia.
Iriawan menegaskan, jika dalam beberapa surat panggilan JS kembali tidak hadir. Maka pihaknya akan mengirimkan tim untuk menuju Malaysia mencari keberadaan JS.
“Kita akan kirim tim, dua atau tiga orang ke sana (Malaysia). Mungkin nanti setelah Operasi Mantap Brata dan Operasi Ketupat,” terangnya.
Seperti diketahui, JS membuat laporan kepolisian dan mengaku telah menjadi korban pemerkosaan dan perampokan. Dia juga mengaku diculik oleh seseorang di kawasan Kampus Jatinangor, Kabupaten Subang, dan dibuang di Kawasan Grafika Cikole, Kabupaten Bandung Barat.
Namun dari hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan barang bukti, dan hasil visum, tidak ditemukan adanya perkosaan atau perampokan yang menimpa JS. Dan sejak membuat laporan polisi, JS pulang ke Malaysia dan tak kunjung datang ke Indonesia.
(san)