Ini Pernyataan Kepala Sekolah SDN Klumprit 01 tentang Kematian Fajar

Senin, 26 Mei 2014 - 11:12 WIB
Ini Pernyataan Kepala Sekolah SDN Klumprit 01 tentang Kematian Fajar
Ini Pernyataan Kepala Sekolah SDN Klumprit 01 tentang Kematian Fajar
A A A
SUKOHARJO - Kepala Sekolah SD Negeri Klumprit 01, Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sri Kamtiyas Rini akhirnya mau buka mulut menyusul kematian salah satu siswanya, Fajar Nur Murdianto (11), warga Dukuhan, Desa Klumprit, Mojolaban, yang diduga dianiaya teman sekelasnya.

Sri Kamtiyas Rini mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Perempuan bertubuh mungil yang semula sempat menolak untuk diwawancarai ini pun benar-benar menyesalkan insiden tersebut. Sri menampik tudingan pihak sekolah membiarkan insiden kekerasan tersebut terjadi di lingkungan sekolahnya.

"Benar-benar menyesal. Terus terang saya tidak tahu kalau ada kejadian ini. Kekerasan ini terjadi karena tidak adanya keberanian dari para murid untuk melapor. Jadi saya minta dengan adanya kejadian ini, para murid untuk berani melapor ke guru kalau ada murid lainnya yang mengganggu," papar Sri, Senin (26/5/2014).

Menurut Sri, tidak benar pihak sekolah tidak memantau siswanya. Setiap tingkah pola anak didiknya selama berada di sekolah tetap terpantau. "Mana mungkin kami teledor. Murid keluar dari halaman sekolah ini saja kami tahu dan kami akan menghukumnya kalau ada yang keluar sekolah tanpa izin dari sekolah. Soalnya ada dua orang guru yang kami tugasi sejak Senin hingga Sabtu untuk memantau anak-anak. Jadi semua pola tingkah anak-anak terpantau," ungkap Sri yang menolak untuk difoto.

Menyangkut tudingan tidak adanya perhatian dari pihak sekolah, termasuk saat Fajar dirawat selama 10 hari karena koma, Sri menampiknya. "Tidak benar kalau kami acuh. Dua kali saya sendiri menengok Fajar di rumah sakit. Waktu Fajar akan dimakamkan, saya juga datang ke rumahnya," jelasnya.

Menyangkut rencana pemeriksaan pihak kepolisian, Sri mengaku siap untuk memenuhi panggilan polisi. "Saya siap dipanggil polisi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Fajar Nur Murdianto tewas karena diduga dikeroyok empat orang teman sekelasnya. Fajar sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir Minggu (25/5/2014) sekitar pukul 05.00 WIB.

"Fajar ini di kelas dikenal anak yang pintar. Keempat temannya ini sering meminta contekan ke Fajar. Karena sering dimintai contekan, Fajar menolak. Dan, keempat temannya ini marah terus mengeroyoknya," cerita Agus, tetangga korban, Minggu (25/5/2014).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3579 seconds (0.1#10.140)