Bayi penderita gizi buruk tidak bisa nikmati BPJS

Selasa, 14 Januari 2014 - 11:37 WIB
Bayi penderita gizi buruk tidak bisa nikmati BPJS
Bayi penderita gizi buruk tidak bisa nikmati BPJS
A A A
Sindonews.com - Program kesehatan pemerintah yang disalurkan dalam kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan belum bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Hanya kalangan menengah saja yang bisa menikmati fasilitas kesehatan murah ini.

Sementara seorang bayi mungil penderita gizi buruk, dibiarkan telantar tidak tersentuh tangan medis. Bayi malang itu bernama Aqila. Dia terpaksa tetap dirawat di rumahnya, di Jalan Gunung Lompobattang, Makassar.

Lantaran tidak memiliki kartu BPJS untuk berobat ke rumah sakit, gizi buruk yang dialaminya semakin memprihatinkan. Saat wartawan mengunjungi rumahnya, bayi berumur 1,5 tahun itu sedang terbaring lemah. Seluruh badannya tampak kurus, dan wajahnya terlihat tua, seperti orang dewasa.

Aqila merupakan anak pasangan keluarga kurang mampu, Arman dan Nurjannah. Hubungan rumah tangga pasangan suami istri ini tidak berjalan harmonis. Mereka bercerai dan membiarkan anaknya menderita gizi buruk.

Jawaria, nenek Aqila mengatakan, cucunya tersebut menderita gizi buruk saat usainya genap tujuh bulan. Saat itu, dia mengalami demam tinggi sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

Namun karena tidak mempunyai biaya, Aqilah terpaksa dibawa pulang kembali ke rumahnya. Jawaria mengakui, keluarganya tidak ada yang memiliki kartu Jaminan Kesehatan (Jamkesmas) dari pemerintah, apalagi mengikuti program BPJS.

Karena tidak pernah diperiksakan ke rumah sakit, kondisi fisik Aqila semakin buruk. Aparat pemerintah daerah juga tidak pernah ada yang mau melihat dan memeriksa kesehatannya. Berat badannya terus mengalami penurunan, hingga mencapai 5,3 Kg, jauh di bawah bayi seusianya.

Lebih lanjut, Jawaria berharap, pemerintah mau lebih memperhatikan nasib cucunya tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari, Aqilah hanya diberi makan air beras dan bubur. Karena hanya itu yang bisa dia berikan. Sebab, ibu Aqila tidak mempunyai pekerjaan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5322 seconds (0.1#10.140)