Densus 88 jemput terduga teroris di Temanggung

Kamis, 19 Desember 2013 - 14:24 WIB
Densus 88 jemput terduga teroris di Temanggung
Densus 88 jemput terduga teroris di Temanggung
A A A
Sindonews.com - Aparat Densus 88 mengamankan Priyo Hutomo (22), dari Dusun Sojayan, RT 03/RW I, Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis 19 Desember 2013, sekitar pukul 08.00 WIB.

Pemuda ini diduga terlibat dalam perencanaan aksi pengeboman di Kedubes Myanmar, Menteng, Jakarta Pusat, pada 3 Mei 2013 lalu. Dengan dua mobil milik aparat, Priyo dijemput dari rumah kerabatnya.

Selama tujuh bulan terakhir, pemuda asal Perumahan Pamulang Permai II, Blok E No.30, Tangerang Selatan, ini tinggal di rumah Mami Sarminah (43), saudara perempuan orangtuanya.

“Iyok (Priyo), Rabu 18 Desember 2013, baru saja pulang dari mencari pekerjaan di Yogyakarta. Dia bilang kehabisan uang lalu pulang ke sini. Sudah 10 hari di Yogya. Keponakan saya ini sudah tujuh bulan tinggal di rumah saya,” kata Mami, Kamis (19/12/2013).

Diceritakan dia, pada awalnya aparat mencari putranya Adit supaya yang bersangkutan mencarikan Priyo yang saat itu masih terlelap. Setelah di bangunkan, pemuda tersebut langsung dibawa aparat.

Menurut keterangan Mami, penjemputan keponakannya tanpa diwarnai paksaan. “Hanya membawa HP. Bekal pakaian saja, saya yang menyiapkannya,” lanjutnya.

Priyo, putra bungsu dari pasangan Agam (60) dan Murtiyah (57), di mata Mami bukanlah sosok mencurigakan. Selain rajin beribadah, Prio dikenal bukan pribadi penutup diri.

Keseharian Priyo sering bermain bola dengan tetangga sekitar di kala waktu senggang. Ditanya keterlibatan Priyo di jaringan pelaku teror, Mami mengaku kurang paham. Setahu dia, Priyo pernah bekerja sebagai karyawan swasta, namun tak lama kemudian mengundurkan diri.

Ihwal penangkapan Priyo sudah diadukan Mami ke orangtuanya. Diutarakan Mami, orangtuanya melihat perubahan membaik pada pribadi Priyo belakangan ini. Priyo yang sebelumnya sosok pemuda badung, berubah menjadi penurut dan rajin beribadah.

“Kata orangtuanya, dulu kalau disuruh salat susahnya minta ampun. Sekarang rajin salat dan mengaji,” terang dia.

Mami meyakini, perilaku Priyo tak mencurigakan selama berada di rumahnya. Mami juga belum pernah menerima tamu dari teman-teman Priyo.

Sementara itu, Sumarsono, Kepala Dusun Sojayan menceritakan, Priyo dijemput delapan orang bertubuh tegap yang mengendarai dua mobil jenis Toyota Fortuner dan Kijang Inova. “Mereka (aparat) sopan. Tidak ada paksaan,” jelas dia.

Sementara, keberadaan Priyo di kampungnya diketahui perangkat dusun setempat dengan bukti salinan identitas penduduk yang jelas. Berdasarkan informasi, aparat Densus 88 langsung membawa Priyo ke Mabes Polri.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6078 seconds (0.1#10.140)