Tumbahan minyak mentah di Pulau Biawak diselidiki

Kamis, 11 Oktober 2012 - 21:30 WIB
Tumbahan minyak mentah di Pulau Biawak diselidiki
Tumbahan minyak mentah di Pulau Biawak diselidiki
A A A
Sindonews.com - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu menyelidiki ceceran minyak mentah yang terdapat di Pulau Biawak Indramayu. Sampel ceceran minyak mentah yang ditemukan tersebut dikirim ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI.

Kepala kantor lingkungan hidup kabupaten Indramayu, Joko Hartawan mengatakan sampel minyak mentah yang diperoleh dari koalisi masyarakat pesisir Indramayu (KOMPI) akan diteliti dan diuji di laboratorium KLH RI.

"Pencemaran di Pulau Biawak telah kita laporkan ke KLH di Jakarta. Sampelnya tengah kita kirim untuk diuji," ungkap Joko menjelaskan kepada wartawan, Kamis (11/10/2012).

Joko mengatakan selain melakukan uji sampel minyak mentah, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu juga akan mengundang sejumlah industri migas seperti Pertamina RU VI Balongan, Pertamina EP region Jawa dan Pertamina ONWJ untuk membantu melakukan pembersihan ceceran minyak mentah di Pulau Biawak.

"Kita belum melakukan upaya untuk mencari pelaku pencemaran, karena harus didasarkan atas bukti dan penelitian yang valid. Saat ini, lebih baik semua pihak, bersama-sama untuk peduli terhadap lingkungan dengan melakukan pembersihan ceceran minyak mentah," katanya.

Apalagi dari sejumlah penelitian yang dilakukan melalui uji laboratorium, terutama dalam pencemaran minyak mentah di Pantai Payang dan Pantai Balok Desa Pasekan Kecamatan Indramayu, setelah dicocokan dengan minyak mentah milik industri migas, tidak ada kecocokan.

Sementara itu, Anggota fraksi PDI-P DPRD Kabupaten Indramayu, Ruwadi Budiman cukup prihatin dengan maraknya pencemaran limbah minyak mentah di sejumlah wilayah pantai di kabupaten Indramayu. Ia menjelaskan, kasus pencemaran di Kabupaten Indramayu dalam beberapa tahun terakhir cukup meningkat jumlahnya.

"DPRD juga meminta kepada kantor lingkungan hidup untuk lebih maksimal dalam penanganan pencemaran lingkungan," katanya.

Ruwadi menyebut, pencemaran lingkungan akibat limbah minyak mentah harus menjadi evaluasi agar dapat ditangani secara lebih serius.

Komandan pengawasan laut dan pantai (KPLP) Kantor Pelabuhan Kabupaten Indramayu, Koko Sudeswara mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring terkait pencemaran minyak mentah di Pulau Biawak.

"Kami belum menemukan adanya kebocoran minyak mentah di laut lepas. Namun, kami juga telah menemukan adanya ceceran minyak mentah di Pulau Biawak," katanya.

Kawasan wisata Pulau Biawak seperti diketahui, tercemar oleh ceceran minyak mentah atau crude oil. Tumpahan crude oil tersebut menempel di pohon-pohon mangrove di kawasan wisata dan konservasi milik daerah.

Pencemaran yang terjadi di Pulau Biawak diduga telah berlangsung lama. Hal itu dikarenakan, ceceran crude oil yang menempel di pohon mangrove, sulit untuk dibersihkan. KOMPI telah melakukan penelitian di lokasi dan mengambil sampel crude oil yang ditemukan di Pulau Biawak.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0762 seconds (0.1#10.140)