Tenggelam di Sungai Walanae, Siswi SD Masih Belum Ditemukan
A
A
A
WATAMPONE - Seorang siswi Kelas VI SD Pompanua bernama Ayu (12) tenggelam di bekas galian tambang pasir yang ada di aliran Sungai Walannae, di Dusun Tonrong Alau, Desa Welado, Kecamatan Ajangale.
Hingga Minggu sore keberadaan bocah ini masih belum ditemukan. Padahal Tim SAR dari Basarnas Bone yang diperkuat 20 personel, dan dua perahu karet telah melakukan pencarian selama 24 jam.
Komandan Tim SAR Bone Andi Sultan mengatakan, pencarian dimulai sejak Sabtu 2 Juli 2016 malam, dan Minggu pagi hingga sore hari dengan menyusur aliran Sungai Walannae sejauh 7-8 mil dari lokasi korban hilang dengan menggunakan perahu karet.
"Hasilnya masih nihil. Penyusuran sungai juga dibantu warga dengan naik perahu katinting. Kami tetap akan prioritaskan penyelaman di titik dalam sungai yang diduga tenggelamnya korban tersebut," ujar Andi Sultan, Minggu (3/6/2016).
Salah seorang kerabat korban, Arbain (18) mengatakan, sebelum kejadian nahas tersebut korban sempat berkunjung di rumah neneknya Hj Nani (50), di Desa Welado, Kecamatan Ajangale.
Pada saat itu korban bermain-main bersama temannya di tepi sungai sekitaran tempat penyedotan pasir. Diduga saat tengah asyik bermain itu korban terpeleset ke dalam sungai. Karena tidak bisa berenang, korban tenggelam di Sungai Walanae.
"Kejadiannya sore kemarin, dia bermain bersama temannya di belakang rumah neneknya sambil mandi di pinggir sungai, korban menghilang tidak muncul di permukaan air," terang Arbain.
Hanya saja hingga berita ini dituliskan, Tim SAR dari Basarnas Bone dan sejumlah warga masih belum menemukan korban.
Hingga Minggu sore keberadaan bocah ini masih belum ditemukan. Padahal Tim SAR dari Basarnas Bone yang diperkuat 20 personel, dan dua perahu karet telah melakukan pencarian selama 24 jam.
Komandan Tim SAR Bone Andi Sultan mengatakan, pencarian dimulai sejak Sabtu 2 Juli 2016 malam, dan Minggu pagi hingga sore hari dengan menyusur aliran Sungai Walannae sejauh 7-8 mil dari lokasi korban hilang dengan menggunakan perahu karet.
"Hasilnya masih nihil. Penyusuran sungai juga dibantu warga dengan naik perahu katinting. Kami tetap akan prioritaskan penyelaman di titik dalam sungai yang diduga tenggelamnya korban tersebut," ujar Andi Sultan, Minggu (3/6/2016).
Salah seorang kerabat korban, Arbain (18) mengatakan, sebelum kejadian nahas tersebut korban sempat berkunjung di rumah neneknya Hj Nani (50), di Desa Welado, Kecamatan Ajangale.
Pada saat itu korban bermain-main bersama temannya di tepi sungai sekitaran tempat penyedotan pasir. Diduga saat tengah asyik bermain itu korban terpeleset ke dalam sungai. Karena tidak bisa berenang, korban tenggelam di Sungai Walanae.
"Kejadiannya sore kemarin, dia bermain bersama temannya di belakang rumah neneknya sambil mandi di pinggir sungai, korban menghilang tidak muncul di permukaan air," terang Arbain.
Hanya saja hingga berita ini dituliskan, Tim SAR dari Basarnas Bone dan sejumlah warga masih belum menemukan korban.
(san)