Hari Terakhir Negosiasi, Keluarga Takut Terjadi Kontak Senjata

Jum'at, 08 April 2016 - 18:01 WIB
Hari Terakhir Negosiasi, Keluarga Takut Terjadi Kontak Senjata
Hari Terakhir Negosiasi, Keluarga Takut Terjadi Kontak Senjata
A A A
PADANG - Hari ini merupakan hari terakhir negosiasi kelompok teroris Abu Sayyaf di Pilipina untuk melepaskan 10 anak buah kapal Brahma 12 milik PT Patria Maritim Line.

Wendi Rakhdian (29), warga RT 01/01, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, merupakan salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) disandera.

Saat wartawan mengunjungi rumahnya orangtunya, tampak di depan rumahnya sudah berdiri tenda pernikahaan keponakannya.

“Iya ini akan acara pernikahan keponakan kita dari keluarga istri, rencana pada hari Sabtu dan Minggu. Sederhana saja, sebab kita masih ada cobaan,” kata Aidil (56), ayah Wendi Rakhdian, di rumahnya Jalan DR M Hatta, Jumat (8/4/2016).

Selain itu, rencananya hari ini juga Aidil bersama istrinya Asmizar (54) akan berangkat ke Solok untuk acara pernikahan. Meski tengah berpesta, hati mereka tidak bisa tenang. Apalagi hari ini terakhir negosiasi. .

“Bagi saya sebagai orangtua, tentu butuh keselamatan anak. Saya khawatir kalau tebusan itu tidak dibayar, kemudian terjadi kontak senjata antara militer dengan teroris. Itu yang dicemaskan,” ujarnya.

Aidil memilih pemerintah dan perusahaan untuk membayar tebusan, itu akan lebih aman lagi. Namun Aidil tidak tahu bagaimana bentuk pemberian tebusan tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8429 seconds (0.1#10.140)