Kronologi Tabrak Lari Ridho oleh Oknum Bobotoh Versi Keluarga

Rabu, 06 April 2016 - 21:24 WIB
Kronologi Tabrak Lari Ridho oleh Oknum Bobotoh Versi Keluarga
Kronologi Tabrak Lari Ridho oleh Oknum Bobotoh Versi Keluarga
A A A
BANDUNG - Ridho Maulidin Sukarna (5) jadi korban tabrak lari diduga oleh oknum Bobotoh pada 30 Maret lalu. Akibat peristiwa itu, Ridho harus kehilangan kaki kirinya hingga 10 centimeter di atas lutut. Kaki kanannya pun remuk dan perlu penanganan serius.

Heri Juheri (37), ayah Ridho, akhirnya buka suara soal peristiwa yang menimpa anaknya. Tidak ada informasi yang jelas perihal peristiwa itu. Ia pun hanya mendapatkan informasi yang sepotong-sepotong.

Peristiwa itu diperkirakan terjadi antara pukul 16.30-17.00 WIB. Saat itu, di Jalan Raya Soreang-Cipatik, Kabupaten Bandung, sedang ada iring-iringan Bobotoh yang akan menyaksikan laga antara Persib Bandung vs Bali United di Stadion Si Jalak Harupat.

Saat itu, Ridho menurutnya berjalan kaki dari rumah menuju warung yang jaraknya beberapa meter dari rumahnya. Sebaliknya, sang ibu ada di rumah dan sang ayah di Garut dengan alasan pekerjaan.

Ridho sengaja dibiarkan sendiri karena sudah tahu harus jajan ke mana. Apalagi Ridho merupakan anak rumahan sehingga diyakini tidak akan berkeliaran setelah jajan. Singkat cerita, Ridho kemudian tersenggol oleh sepeda motor. Ia kemudian masuk ke kolong mobil dan terlindas pada bagian kakinya.

"Katanya saat itu memang kondisinya di jalan lagi ramai," kata Heri di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Rabu (6/4/2016).

Begitu Ridho kecelakaan, pemilik sepeda motor dan mobil yang diduga menabrak tidak berhenti. Warga di sekitar pun sempat tidak sadar terjadi kecelakaan sebelum Ridho diketahui menangis.

Ridho kemudian dibawa ke RSUD Soreang, Kabupaten Bandung, untuk mendapatkan penanganan darurat. Tapi pihak RSUD Soreang angkat tangan dan merujuknya ke RSHS.

Heri yang saat itu ada di Garut bergegas pulang setelah mendapat kabar soal anaknya dari saudaranya. Ia pun baru bertemu dengan anaknya di RSHS.

Di RSHS, sang anak menjalani perawatan serius karena luka hebat yang dideritanya. Hingga akhirnya, kaki kiri Ridho terpaksa diamputasi demi mencegah hal buruk lainnya.

Soal kronologi persis kejadian itu, Heri mengaku tidak tahu secara detail. Sebab saat kejadian ia tidak berada di lokasi. Ia pun tidak menemukan saksi mata yang benar-benar menyaksikan kejadian tersebut. "Saya juga tidak tahu persis kejadiannya bagaimana," ucapnya.

Heri pun tidak melaporkan kejadian itu pada Polres Bandung atau polsek terdekat. Sebab setelah kejadian hingga beberapa setelahnya, ia dan keluarganya fokus pada kesembuhan sang anak.
Ia baru membuat laporan di Polres Bandung pada Selasa 5 April 2016. Itu pun karena kebutuhan untuk proses administrasi terkait biaya perawatan.

Soal siapa yang kemungkinan jadi pelaku tabrak lari, ia ogah menduga-duga. Hanya yang jelas, peristiwa itu terjadi saat ada iring-iringan Bobotoh yang hendak menuju stadion. "Saya tidak mau menyalahkan siapapun dalam kejadian ini," tandas Heri yang mengaku berprofesi sebagai kuli.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5289 seconds (0.1#10.140)